Padukan Budaya Cina dan Jawa, Cara SMP di Surabaya Rayakan Imlek

Konten Media Partner
19 Februari 2024 12:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Liang Liong yang diperagakan 9 siswa tersebut diiringi musik dangdut dan lagu Indonesia Tanah Pusaka.
zoom-in-whitePerbesar
Liang Liong yang diperagakan 9 siswa tersebut diiringi musik dangdut dan lagu Indonesia Tanah Pusaka.
ADVERTISEMENT
Atraksi tarian naga Liang-Liong menghibur guru, siswa, dan wali murid SMP Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Indonesia (YPPI) 1 Surabaya.
ADVERTISEMENT
Bertempat di lapangan sekolah, mereka terlihat antusias menyaksikan tarian naga yang ditujukan untuk peringatan tahun baru Imlek. Tarian naga Liang Liong sendiri dimainkan oleh siswa dari MTS Muhammadiyah 19 Surabaya.
"Liang Liong ini budaya Cina, yang identik dengan sekolah kami (SMP YPPI 1). Namun kami bekerja sama dengan MTS Muhammadiyah untuk menunjukkan bahwa siapa pun bisa melestarikan budaya termasuk siswa dari sekolah muslim," ujar Kepala SMP Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Indonesia (YPPI) 1 Surabaya, Titris Hariyanti Utami, Senin (19/2).
Inilah yang menjadi latar belakang Titris untuk menggelar karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertema Harmony Across Culture (Harmoni Lintas Budaya) kali ini.
"Meskipun mayoritas siswa merupakan etnis Tionghoa, akan tetapi YPPI 1 Donokerto memiliki beragam ras dan agama di dalamnya. P5 sendiri bertujuan menanamkan nilai-nilai karakter gotong royong (kerja sama), menghargai perbedaan, peduli terhadap sesama, saling toleransi. Itulah mengapa tema yang kami angkat harmoni cross culture,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Liang Liong yang diperagakan 9 siswa tersebut diiringi musik dangdut dan lagu Indonesia Tanah Pusaka. Bahkan ada juga penampilan tarian kipas Cina dari siswa SMP YPPI 1 yang diiringi gamelan jawa.
Selain itu, dalam acara ini para siswa juga membuat masakan Chinese Food yang dipadukan dengan minuman tradisional Indonesia seperti masakan kwetiau yang dipadukan dengan minuman dawet.
"Anak-anak berkreasi sendiri, hasilnya masakan mereka akan dinilai. Termasuk bagaimana persiapan dan kebersihannya. Semoga anak-anak dari kegiatan seperti ini, mereka jadi punya ide kreatif sehingga mengasah potensi kreativitasnya," tutupnya.