Konten Media Partner

Pajang Miniatur Gereja Tertua di Surabaya, Hotel Ini Olah 20 Kilogram Tepung

19 Desember 2024 9:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Miniatur Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Miniatur Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Natal selalu menjadi momen yang dinantikan setiap tahunnya. Selain perayaan yang penuh suka cita, dekorasi Natal juga memainkan peran penting dalam menciptakan suasana yang meriah dan hangat. Terutama di tempat-tempat komersial seperti hotel, mal, dan perkantoran, dekorasi Natal bukan hanya sebagai pemanis, tetapi juga sebagai strategi untuk menarik perhatian dan menciptakan pengalaman yang mengesankan bagi pengunjung dan tamu.
ADVERTISEMENT
Menyambut Natal 2024, Hotel Ciputra World Surabaya menghadirkan replika miniatur gereja tertua di Surabaya, Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria. Miniatur gereja ini berdiri megah di lobi hotel.
Chef Pastry Hotel Ciputra World Surabaya Ferdiyanzah menuturkan, gereja miniatur ini terinspirasi dari Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria yang merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Surabaya.
“Ini salah satu ikon gereja di Surabaya, bangunannya semi klasik. Kami membuat miniaturnya dari biskuit jahe (ginger cookies) dan cokelat. Ginger cookies adalah salah satu kukis tradisional yang harus ada di Eropa saat Natal,” ungkapnya kepada Basra, Kamis (19/12).
Miniatur gereja ini seluas dua meter dan lebar 169 sentimeter, yang terdiri dari bangunan utama gereja dan taman.
ADVERTISEMENT
Ferdiyanzah mengatakan, proses pembuatan miniatur gereja ini membutuhkan waktu sekitar enam hari dan melibatkan lima orang yang bekerja secara bergantian.
"Kami menggunakan 10 kilogram cokelat dan 20 kilogram tepung untuk menciptakan karya kuliner sekaligus seni yang memukau ini. Selain itu 8 kilogram gula palem, 8 kilogram telur, ginger powder 1 kilogram, kayu manis dan madu," terangnya.
Bagian yang butuh detail lebih adalah dinding dan ukiran pintu, yang disusun dari potongan kue jahe kecil-kecil.
“Pintu saya buat dari cokelat block yang kami ukir, lapisan juga cokelat putih. Tantangannya ukiran di bagian pintu dan beberapa ornamen saya coba buat sama, seperti jam dan memang ada yang tidak bisa benar-benar ditiru,” tukasnya.
Miniatur gereja ini berhasil menampilkan detail ornamen gereja seperti menara dan jendela yang menjadi ciri arsitektur gotik gereja Kelahiran Santa Perawan Maria. Keindahan dan keunikan miniatur ini tentu saja menjadi pusat perhatian para tamu hotel.
ADVERTISEMENT