Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Pakai Barang Bekas, Kampung Pecinan Tertua di Surabaya Bersolek Sambut Imlek
9 Februari 2024 8:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Momen Tahun Baru Imlek disambut antusias warga Kampung Tambak Bayan, salah satu kampung Pecinan di Surabaya. Berbagai ornamen bernuansa Cina terpasang menghiasi kampung Pecinan tertua di Kota Pahlawan itu.
ADVERTISEMENT
Yang menarik, ornamen yang terpasang seperti patung naga, lampion, hingga bunga plum (meihua) terbuat dari barang bekas. Bunga plum yang dipasang berwarna merah dan pink. Bunga ini melambangkan keberanian, kesucian, dan keabadian.
"Kami bikin sendiri, daur ulang dari barang-barang bekas. Seperti patung naga itu kami susun dari rangkaian galon air mineral, kemudian batang pohon meihua kami buat dari kayu bekas warga yang bekerja sebagai tukang amplas kayu," jelas Suseno, salah satu pengurus Kampung Tambak Bayan kepada Basra, Jumat (9/2).
Suseno melanjutkan berbagai ornamen tersebut mulai dipasang warga sejak Januari lalu.
Selain memasang berbagai ornamen khas Cina, warga Kampung Tambak Bayan akan merayakan Imlek dengan menggelar pertunjukan barongsai.
"Ada pentas barongsai di hari Sabtu. Barongsai akan keliling kampung, dan ini sudah menjadi tradisi di kampung kami," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, Barongsai melambangkan kebahagiaan dan kesenangan. Tarian naga ini dipercaya merupakan pertunjukkan yang dapat membawa keberuntungan. Selain itu, barongsai juga dipercaya sebagai salah satu cara mengusir roh-roh jahat yang akan mengganggu manusia.
“Biasanya barongsai sudah mulai ada berkeliling ke rumah warga sejak hari pertama Imlek. Mereka akan masuk dan berkeliling ke dalam rumah untuk mengusir roh jahat. Sebagai imbalannya, sang penghuni rumah wajib memberikan angpao yang berisi sejumlah uang,” tandas Suseno.