Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Pakar Beberkan Upaya Mitigasi Pohon Tumbang saat Cuaca Ekstrem
15 Desember 2024 9:06 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia belakangan ini telah menimbulkan sejumlah bencana pohon tumbang. Tak hanya mengancam keselamatan, peristiwa ini juga menimbulkan kerugian material akibat kerusakan yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Menanggapi insiden tersebut, Pakar Manajemen dan Mitigasi Bencana, Universitas Airlangga (Unair), Dr Hijrah Saputra ST MSc menyoroti pentingnya upaya antisipasi untuk meminimalisir pohon tumbang.
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah daerah perlu mengambil sejumlah aksi preventif untuk mengurangi risiko bencana pohon tumbang.
“Pemerintah daerah perlu melakukan inspeksi dan pemangkasan secara berkala untuk mengurangi beban pada cabang dan dahan pohon yang berpotensi tumbang. Sebagai contoh, di beberapa jalan di Kota Surabaya terdapat banyak pohon besar yang sudah miring. Sehingga, itu memerlukan perawatan dan pemeriksaan rutin agar tidak membahayakan masyarakat,” jelas dosen Sekolah Pascasarjana itu, dalam keterangannya, seperti dikutip Basra, Minggu (15/12).
Hijrah menambahkan, penting untuk memilih pohon yang memiliki struktur akar kuat dan mampu bertahan menghadapi angin kencang di kawasan perkotaan. Selain itu, pemerintah daerah perlu merancang sistem drainase dengan baik untuk mencegah genangan air yang dapat melemahkan akar pohon.
ADVERTISEMENT
Menurut Hijrah, ada beberapa faktor pemicu pohon tumbang, seperti kondisi tanah di sekitar pohon yang terlalu basah akibat hujan deras. Tanah yang tergenang dapat melemahkan cengkeraman akar, terutama pada pohon yang sudah tua atau akar yang rusak. Terlebih lagi, akar yang busuk atau batang yang keropos akibat serangan hama juga berpotensi menjadi pemicu pohon tumbang.
“Cara mengenalinya cukup sederhana. Perhatikan tanda-tanda seperti pohon yang miring, akar terangkat, atau batang retak. Pohon dengan daun menguning atau mati di luar musim juga perlu kita curigai. Masyarakat bisa lebih peka dengan tanda-tanda ini, sehingga dapat melaporkannya ke dinas terkait untuk penanganan lebih lanjut,” terang Hijrah.
Lebih lanjut, Hijrah menyebut langkah awal mitigasi untuk mengantisipasi pohon tumbang adalah inventarisasi pohon di ruang publik. Inventarisasi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi setiap pohon, termasuk jenis, usia, dan kesehatannya. Setelah itu, perlu adanya pemangkasan strategis guna mengurangi cabang atau dahan yang terlalu lebat.
ADVERTISEMENT
“Kita perlu menjaga agar sistem perakaran tetap sehat dengan memastikan tanah di sekitar pohon tidak tergenang. Dalam hal ini, teknologi dapat sangat membantu. Di antaranya, drone dapat memantau kondisi pohon dari udara, sensor dapat membantu untuk mendeteksi kelembapan tanah dan kestabilan pohon secara real-time. Teknologi GIS juga berguna untuk memetakan area berisiko tinggi, sehingga prioritas tindakan dapat lebih jelas,” jelasnya.
Antisipasi bencana pohon tumbang merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat dapat turut andil dengan melaporkan pohon yang berisiko tumbang melalui aplikasi atau hotline pemerintah.
Kegiatan edukasi melalui kampanye dan workshop menjadi kunci untuk meningkatkan peran aktif masyarakat. Tak hanya itu, masyarakat dapat menginisiasi komunitas peduli lingkungan untuk memantau ruang hijau di sekitar mereka.
ADVERTISEMENT
“Kerja sama antara individu, komunitas, dan pemerintah sangat penting. Ketika masyarakat merasa dilibatkan, mereka akan lebih peduli. Kita juga bisa menggandeng perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung pengelolaan pohon di perkotaan. Jika semua pihak berperan aktif, saya yakin bahwa kita dapat menekan angka risiko pohon tumbang secara signifikan,” pungkasnya.