Konten Media Partner

Pameran Old But New Tampilkan 20 Karya Poster Bangunan Bersejarah Kota Surabaya

14 Juni 2024 17:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pameran dan talkshow 'Old But New' yang mengupas Kota Lama Surabaya.
zoom-in-whitePerbesar
Pameran dan talkshow 'Old But New' yang mengupas Kota Lama Surabaya.
ADVERTISEMENT
Kota Surabaya bakal punya destinasi wisata baru. Sebentar lagi Pemerintah Kota akan meresmikan Wisata Kota Lama Surabaya. Untuk menyemarakkan suasana menyambut kehadiran kawasan heritage ini, Petra Christian University (PCU) menggelar talkshow bertajuk “Old But New: Kota Lama Surabaya” pada Jumat (14/6).
ADVERTISEMENT
“Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengedukasi dan menumbuhkan kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga pusaka kota Surabaya, serta semakin menumbuhkan rasa cinta kepada nilai sejarah dari Kota Pahlawan ini,” kata Dian Wulandari, S.IIP., selaku Kepala Perpustakaan PCU.
Seorang ahli di bidang Ilmu Sejarah Perkotaan juga hadir untuk membahas tentang seluk beluk sejarah kota lama Surabaya secara politik, sosial, dan budaya, di mana itu semua adalah hal-hal yang sangat mempengaruhi perkembangan fisik kota Surabaya. Ia adalah Prof. Dr. Purnawan Basundoro, S.S., M.Hum.
“Surabaya adalah kota yang perjalanan sejarahnya tak akan pernah habis untuk diteliti. Selain itu, Surabaya juga unik, karena perkembangan kotanya terjadi secara horizontal mengikuti arus sungai,” jelas Prof. Purnawan yang menerima penghargaan sebagai Pemerhati dalam Melestarikan Cagar Budaya dari Pemkot Surabaya pada tahun 2021 itu.
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa PCU pun ikut menunjukkan semangatnya lewat karya yang dipamerkan. Ada sekitar 20 karya poster arsitektur yang menampilkan pengaruh akulturasi, inkulturasi, adaptasi, dan kebudayaan asing (arsitektur Tionghoa, Islam, Hindu, Buddha, dan Kristen) pada bangunan bersejarah di Kota Surabaya.
Ini merupakan mahakarya para mahasiswa dalam Mata Kuliah Arsitektur Indonesia yang diampu oleh Altrerosje Asri, S.T., M.T., Christine Wonoseputro, S.T., M.ASD., dan Stephanus Wirawan Dharmatanna, S.T., M.Ars.
Altrerosje menyebutkan, lewat berbagai karya itu, para mahasiswa dapat menyadari bahwa berarsitektur bukanlah sekadar membangun, tapi harus selalu melihat konteks masyarakat, budaya, dan lingkungan yang berlaku.
“Bagi mahasiswa arsitektur, Kota Lama Surabaya bagaikan senarai sejarah arsitektur di Indonesia yang menarik untuk dipelajari melalui penataan kota dan tipe-tipe bangunan yang ada di dalamnya,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Koleksi spesial Surabaya Memory berupa foto-foto “Surabaya Then and Now” dari Perpustakaan PCU juga ikut meramaikan suasana pameran. Surabaya Memory sendiri telah diluncurkan pada Hari Jadi Kota Surabaya ke-708 tahun 2001, dan merupakan inisiatif yang didedikasikan PCU bagi perekaman dan pelestarian pusaka (heritage) Kota Surabaya.
“Kami berharap lewat kegiatan ini masyarakat semakin menyadari bahwa Surabaya adalah kota yang penataan dan arsitekturnya menyimpan banyak cerita menarik. Ini juga menjadi upaya PCU untuk terus ikut berperan dalam mempromosikan Kota Lama Surabaya sebagai salah satu destinasi wisata yang akan segera diresmikan oleh Pemkot Surabaya,” tutup Dian.