Pamit ke Rumah Nenek, Remaja 14 Tahun Ternyata Sudah Hilang Tiga Hari

Konten Media Partner
17 November 2019 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anisa Safira Ramadani. Foto: dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anisa Safira Ramadani. Foto: dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Seorang gadis bernama Anisa Safira Ramadani (14) dilaporkan kedua orang tuanya ke Polrestabes Surabaya, Sabtu (16/11) malam. Laporan itu tertuang dalam nomor SSTLP/B/1019/XI/RES.1.24.2019/JATIM/RESTABES SBY.
ADVERTISEMENT
"Tadinya mau laporan ke Polsek tapi sama pihak Polsek diarahkan ke unit PPA Polrestabes," kata Safikan kepada Basra, usai pelaporan putri keduanya itu.
Hingga Minggu (17/11) pagi keberadaan Anisa masih belum diketahui. Safikan dan sang istri memutuskan melaporkan hilangnya sang putri setelah sejumlah pencarian yang dilakukan nihil.
"Saya sudah cari ke rumah teman-temannya, enggak ketemu. Semoga polisi bisa segera menemukan anak saya," tukas Safik berharap.
Menurut cerita Safik, Anisa pamit pergi ke rumah neneknya di kawasan Banyu Urip Wetan pada Kamis (14/11) malam.
"Pamit ke mamanya katanya mau bayar es susu yang dia pesan di rumahnya Yuni, tetangga neneknya. Dikasih mamanya uang lima ribu karena mamanya lagi gak pegang uang kecil. Habis isya itu dia pamitnya, terus enggak pulang-pulang," kata Safik.
Menjelang tengah malam Anisa tak kunjung pulang hingga Safik memutuskan mencari Anisa ke rumah sang nenek. Namun karena sudah hampir tengah malam, pintu rumah sang nenek yang merupakan bibi dari Safikan sudah terkunci. Safik pun enggan menggedor pintu rumah tersebut karena tak ingin membangunkan sang bibi.
ADVERTISEMENT
"Saya mikirnya Anisa menginap di sana karena kadang kalau Anisa lagi libur dari pondok memang di sana," imbuh Safik.
Hingga pagi menjelang Anisa tak juga pulang, namun Safik dan sang istri tak bergegas mencari. Safik hanya menelepon Anisa, dan tak kunjung dijawab. Karena nomor yang dihubungi Safik ada nada sambung (aktif), Safik pun berfikir jika Anisa masih tidur di rumah sang nenek. Ia dan sang istri pun bergegas berangkat kerja.
Kekalutan Safik dan sang istri terjadi saat sepulang kerja tak menjumpai Anisa di rumah. Berkali-kali menelpon Anisa, ada nada sambung namun tak kunjung dijawab.
"Dia kan bawa hp, saya telpon terus, aktif tapi gak diangkat-angkat. Akhirnya saya cari ke rumah neneknya, enggak ada," imbuh Safik.
ADVERTISEMENT
Safik makin lemas saat mengetahui putrinya yang tercatat sebagai santri di Ponpes Darul Falah Pusat Krian itu, ternyata tak menginap di rumah sang nenek. Dari sinilah pencarian Anisa mulai dilakukan.
Hingga Sabtu malam keberadaan Anisa tak menemukan titik terang. Safik dan sang istri pun memutuskan melaporkan kepergian sang putri ke pihak berwajib.
"Teleponnya terus kita hubungi, dan aktif tapi enggak diangkat-angkat. WhatsApp nya juga aktif tapi tidak ada respon. Semoga dia bisa segera ditemukan," pungkas Safik dengan suara parau.