Konten Media Partner

Pasar Kembang yang Legendaris di Surabaya, Dulu Tempat Berjualan Bunga Makam

24 Agustus 2021 14:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasar Kembang sebelum kebakaran. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Pasar Kembang sebelum kebakaran. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Pasar Kembang cukup tersohor di Surabaya. Pasar ini menjadi satu dari sejumlah pasar legendaris di Surabaya yang masih kokoh berdiri. Namun kebakaran hebat pada Minggu (22/8) sore meluluhlantakkan bangunan di lantai dua pasar yang kini dikenal sebagai surganya jajanan tradisional di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum menjadi tempat berjualan para pedagang jajanan tradisional, Pasar Kembang telah lama ada. Namun dulunya pasar ini menjadi tempat berjualan kembang untuk ziarah makam.
"Sebelum tahun 50an kawasan di sekitar Pasar Kembang itu makam. Area makamnya sangat luas, bahkan sampai ke Putat Jaya. Nah, area makam yang luas itu tentunya pedagang kembang (bunga) kuburan (makam) juga sangat banyak. Itu kenapa akhirnya dikenal dengan nama Pasar Kembang," jelas Kuncarsono Prasetyo, Pemerhati Sejarah Kota Surabaya, kepada Basra, Selasa (23/8).
Namun dulunya, lanjut Kuncar, para pedagang kembang itu berjualan di lapak-lapak. Artinya tidak ada bangunan pasar yang permanen.
Pasar Kembang setelah terbakar pada Minggu (22/8) lalu. Kebakaran ini menghanguskan 200 stan los pedagang di lantai dua yang menjadi sentra jajanan tradisional.
Diungkapkan Kuncar, jika Pasar Kembang menjadi satu-satunya pasar kuno di Surabaya yang keberadaannya di tengah kota.
ADVERTISEMENT
"Pasar-pasar kuno yang lain tempatnya berada di pinggir sungai. Misalnya Pasar Pabean, Pasar Wonokromo, Pasar Keputran, letaknya di pinggir sungai. Hanya Pasar Kembang ini yang letaknya di tengah kota, lebih tepatnya di sekitar area makam," paparnya.
Seiring berjalannya waktu, tepatnya di awal tahun 1970an area pemakaman di sekitar Pasar Kembang menjadi pemukiman penduduk. Dampaknya, pedagang kembang pun turut berkurang.
Kemudian di akhir tahun 1970an dibangunlah Pasar Kembang sebagai pasar yang menyediakan segala kebutuhan pokok. Bahkan pasar tersebut juga dilengkapi bioskop. Namun, seperti dikatakan Kuncar, bioskop di lantai dua Pasar Kembang harus tutup di awal tahun 2000an karena sepinya penonton.
"Sejak bioskop tutup otomatis di lantai dua kosong. Nah, sama Pemkot akhirnya dibangun dan difungsikan sebagai sentra jajanan tradisional dari UMKM," tukas Kuncar.
ADVERTISEMENT
Segala jenis jajanan khas Jawa Timur dapat ditemui di pasar ini. Sebut saja lemper, kue lapindo, lalis Surabaya, morina, pastel, nagasari, dan banyak lainnya. Bahkan segala jenis roti seperti donat, roti gulung serta roti modern lainnya seperti roti pizza juga ada di pusat grosir kue ini. Harganya terbilang sangat murah, mulai dari Rp 1.100 hingga Rp 3.000.
Sentra jajanan tersebut beroperasi pada dinihari hingga pagi hari. Menjadi tempat kulakan para pedagang jajanan di Surabaya dan sekitarnya, Pasar Kembang tak pernah sepi pengunjung.