Peduli Lingkungan, Hotel di Surabaya Hadirkan Kutub Utara Sebagai Ornamen Natal

Konten Media Partner
17 November 2022 7:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ornamen Kutub Utara yang dihadirkan Vasa Hotel Surabaya menyambut perayaan Natal. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Ornamen Kutub Utara yang dihadirkan Vasa Hotel Surabaya menyambut perayaan Natal. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Mendekati natal, banyak hal menarik yang terjadi. Mulai dari makanan hingga dekorasi unik di berbagai tempat. Dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru 2023 Vasa Hotel Surabaya menggelar Christmas Tree Lighting Ceremony dengan tema Journey to the top of the world - North Pole.
ADVERTISEMENT
Lobi Vasa Hotel Surabaya terlihat cantik dengan hamparan ornamen putih membuat siapa pun yang melihatnya merasa seolah-olah berada di kutub utara.
"Kami ingin menghadirkan suasana yang terasa berbeda di Surabaya. Apalagi kutub utara punya daya tarik dengan auroranya yang cantik dan magis, natal dan tahun baru harus terasa berbeda," ujar Mona Cella, Director Marketing Communication Vasa Hotel Surabaya, saat ditemui usai gelaran Christmas Tree Lighting Ceremony, Rabu (16/11) malam.
Daya tarik utama dari ornamen tersebut terletak pada pohon natal yang menjulang setinggi 3 meter di tengah lobi hotel lengkap dengan kereta rusa terbang. Dekorasi area depan kaca sendiri menyerupai es.
Mona menambahkan semua ornamen yang ada dibuat mengikuti ukuran aslinya di alam, seperti beruang kutub dengan besaran hingga 2 meter, begitu juga dengan orang-orangan salju. Semuanya diatur senyata mungkin.
ADVERTISEMENT
Selain ingin menghadirkan suasana berbeda, lanjut Mona, kehadiran ornamen Kutub Utara tersebut sekaligus sebagai awareness terhadap lingkungan.
"Kita fokus tentang lingkungan hidup. Sekarang kan ada global warming ya. Kita ingin mengabadikan momen tersebut dengan mengambil cuplikan kecilnya. North Pole dibawa ke Surabaya yang panas ini," jelas Mona.
Diungkapkan Mona jika ornamen tersebut telah dipersiapkan sejak bulan September dan dikerjakan oleh 15 orang.
"Dikerjakan 15 orang dari tim vendor selama 1 minggu," imbuhnya.
Karena ingin fokus dengan isu lingkungan maka bahan-bahan yang dipilih untuk membuat ornamen tersebut berupa kayu dengan menimalisir penggunaan styrofoam.
"Styrofoam hanya dipakai untuk membuat miniatur rumah ya. Mostly kita pakai bahan-bahan yang didaur ulang," tukasnya.
Tree Lighting Ceremony sendiri adalah filosofi tentang menghidupkan harapan yang ditandai dengan penyalaan lilin pada suasana lobi yang redup. Suasana menjadi khidmat dan takjub saat diiringi dengan Sinter Klas yang perlahan masuk dengan Santarina ditandai dengan lampu lobi yang dinyalakan serempak.
ADVERTISEMENT