Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Peminat Jalur Mandiri Unair Sudah Melebihi Daya Tampung 30 Persen
19 Juni 2019 6:45 WIB

ADVERTISEMENT
Tahun ini, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyediakan 5.525 kuota pendaftaran bagi mahasiswa baru. Tiga puluh persen dari jumlah tersebut atau sekitar 1.600 kursi akan diperebutkan mahasiswa dari jalur mandiri.
ADVERTISEMENT
Menurut Rektor Unair, Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., M.T., Ak., CMA, penerimaan mahasiswa dari jalur mandiri masih menggunakan tes tulis sebagai penilaian utama.
"Jalur mandiri ini kita rancang untuk memperbaiki bagi mereka (peserta) yang waktu ujian tulis berbasis komputer (UTBK) belum siap. Termasuk bagi mereka yang ingin beralih Jurusan. Yang jadi pertimbangan nilai tes tulisnya," ungkap Nasih pada Basra (17/6).
Perbedaan utama mahasiswa jalur mandiri dengan mahasiswa SNMPTN dan SBMPTN terletak di besaran biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP).
''Bedanya hanya di SPP. SPP mahasiswa mandiri ada di uang kuliah tunggal (UKT) yang lebih tinggi dari mahasiswa SBMPTN. SPP di Unair tidak ada yang ratusan juta, maksimal hanya 25 juta yang ada di Prodi Fakultas Kesehatan,'' jelasnya.
ADVERTISEMENT
Terkait kenaikan biaya UKT yang mengalami kenaikan dibanding tahun lalu, pada Rabu 24 April 2019 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unair melakukan aksi penolakan sistem baru pembagian golongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) 2019/2020.
Ketua BEM Unair 2019, Agung Tri Putra mengatakan, mahasiswa mempermasalahkan peningkatan nominal UKT bagi calon mahasiswa baru (camaba) Universitas Airlangga di jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang bisa diakses di website resmi http://ppmb.unair.ac.id/.
Dari tampilan tabel yang ada di website terlihat, besaran UKT golongan pertama pada tahun lalu hanya sebesar Rp500 ribu tapi saat ini sebesar Rp Rp2,4 juta.
"Ada kenaikan 40 sampai 100 persen, kami sudah mengkaji berbagai analisis dan sebenarnya tidak dibutuhkan kenaikan UKT. Kami meminta transparansi mekanisme kenaikan dan transparansi sistem penggolongan UKT," kata Agung saat itu.
ADVERTISEMENT
Penolakan BEM Unair atas kenaikan biaya UKT ini juga di atasnamakan kepentingan camaba Unair. "Kami menolak kenaikan untuk adik-adik kami, atas nama mahasiswa kami mengayomi calon adik-adik kami. Jadi mereka bisa belajar tanpa memikirkan tanggungan biaya," ujarnya.
Di sisi lain, M. Nasih, Rektor Unair menjelaskan mekanisme kenaikan biaya UKT sudah disesuaikan parameter yang akurat berdasarkan data pendukung yang dikumpulkan camaba saat registrasi ulang untuk menentukan UKT.
''Parameternya tidak bisa memakai perasaan, karena setiap orang tua pasti ingin pembayaran kuliah yang rendah bahkan gratis. Makanya kami harus memakai data riil untuk parameter ini,'' ujarnya.
Apabila ada mahasiswa yang mengajukan keringanan penurunan UKT karena orang tua pensiun atau meninggal dunia selama masa studi, pihak Unair masih membuka kesempatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, peminat calon mahasiswa ke Unair ternyata sudah melampaui lima kali lipat dari daya tampung. Jurusan peminatan tertinggi di Unair ada di Fakultas Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Apoteker, Ilmu Sosial, Manajemen, dan Akuntansi. (Reporter : Amanah Nur Asiah / Editor : Windy Goestiana)