Konten Media Partner

Pengalaman Sharon, Mahasiswa di Surabaya Magang di Apple Developer Academy, AS

26 Agustus 2021 11:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zefanya Sharon. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Zefanya Sharon. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Impian Zefanya Sharon untuk mengasah ilmu di salah satu akedemi internasional memang patut diacungi jempol. Tak tanggung-tanggung, remaja berusia 19 tahun ini berhasil lolos seleksi mengikuti Magang Berkualitas dan Studi Independen (MBSI) yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
ADVERTISEMENT
Sharon berhasil lolos dalam kategori studi independen dan diterima magang di Apple Developer Academy. Selama 10 bulan magang (Februari – Desember 2021), Sharon mengambil keahlian di bidang Tech(Coder).
Kepada Basra Sharon bercerita, ia tertarik magang di Apple Developer Academy karena banyak keuntungan yang ia dapatkan.
Seperti mendapat fasilitas gratis untuk belajar devices-devices Apple terbaru, subscription software-software, hingga gaji setiap bulannya.
"Selain itu, di Apple Developer Academy juga memiliki jaringan kerjasama dengan berbagai perusahaan, baik BUMN maupun swasta. Sehingga, para alumninya mempunyai peluang lebih besar untuk dapat diterima bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut. Ini adalah salah satu impian saya untuk bisa belajar di mitra yang bertaraf international," kata Sharon ketika dihubungi Basra, Kamis (26/8).
ADVERTISEMENT
Untuk dapat lolos dalam program MBSI, pertama Sharon harus mendaftar dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Di antaranya merupakan mahasiswa aktif semester 5-7, mengisi data diri, sertifikat organisasi (bila ada), dan informasi-informasi lainnya sesuai yang diminta di website Kampus Merdeka.
"Awalnya saya mendaftar secara langsung di Apple Developer Academy. Setelah melalui beberapa tahapan seleksi, akhirnya pada bulan Desember 2020 saya mendapat pemberitahuan diterima. Kami mulai di bulan Februari 2021, tapi berhubung bulan Juli 2021 Apple Developer Academy mulai bergabung dengan kampus merdeka, maka kami diberitahu untuk mendaftar lewat website kampus merdeka agar kami dapat mengkonversi SKS dari nilai yang kami dapat di Apple Developer Academy ke masing-masing prodi di universitas asal kami," jelas mahasiswa Teknik Sipil UK Petra Surabaya ini.
ADVERTISEMENT
Sharon mengaku, ketika magang di Apple Developer Academy, ia diajarkan banyak hal. Mulai dari coding, design, hingga professional skills.
"Jadi misalnya dalam membuat sebuah aplikasi, kami diajarkan cara research hingga mendapat inti masalah yang akan kami solve. Lalu kami mulai design aplikasi tersebut, dilanjutkan dengan proses codingnya untuk merealisasikan aplikasinya," ungkap Sharon.
Selain itu, ia juga diminta untuk mempresentasikan aplikasi yang dibuat secara profesional.
"Nah proses kami, dari awal research hingga presentasi, nantinya akan di-review, diberi kritik, saran, dan penilaian dari mentor-mentor Apple Developer Academy. Pengalaman inilah yang dapat membantu saya menjadi world class app developer sesuai dengan tujuan Apple Developer Academy," tambahnya.
Selama magang, Sharon mengaku sempat mengalami kesulitan karena jadwal antara kuliah dengan jadwal magang di Apple ternyata bersamaan.
ADVERTISEMENT
Maklum saja keduanya dilakukan Sharon secara daring karena kondisi pandemi yang belum juga mereda.
"Terus terang saya juga sempat dipanggil mentor karena jadwal kuliah saya 'tabrakan' dengan jadwal magang di Apple. Kuliah mulai pukul 7.30 WIB (jam tergantung kelas yang dibuka). Untuk magang di Apple Developer Academy saya shift siang mulai pukul 13.30 –17.30 WIB setiap weekday. Seiring berjalannya waktu semua bisa teratasi," tutur Sharon.
Ke depan, Sharon berharap bisa mendapatkan kesempatan kembali untuk diterima di program-program Kampus Merdeka lainnya.
"Saya sangat berterima kasih dan appreciate serta mendukung program Kampus Merdeka yang dicetuskan oleh Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Semoga program ini terus bisa berjalan dan didukung oleh berbagai pihak, termasuk dari pihak universitas, Kemendikbud, dan semua yang terkait," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Diketahui, Sharon merupakan salah satu dari 30 mahasiswa UK Petra Surabaya yang lolos dalam program MBSI.
Dalam program tersebut terdapat 104.656 mahasiswa di seluruh Indonesua yang mendaftar. Namun, hanya sekitar 13.272 mahasiswa dari 555 Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia yang lolos seleksi.