Konten Media Partner

Penjual Es Teh Jumbo Marak di Surabaya, Ini Bahaya Es Teh untuk Kesehatan

12 Juli 2024 8:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi es teh manis. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi es teh manis. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjamurnya lapak yang menjual es teh jumbo dalam kemasan cup gelas semakin mudah ditemukan di sejumlah tempat di Surabaya. Bahkan hal ini dianggap sebagai bisnis yang menjanjikan oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT
Minuman es teh jumbo juga semakin digemari oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Minuman ini menjadi minuman favorit masyarakat ketika musim kemarau seperti sekarang karena cuaca panas dan es teh manis dirasa menjadi solusi untuk menyegarkan tenggorokan.
Meskipun tampak menyegarkan, mengkonsumsi es teh manis secara berlebihan ternyata memiliki dampak negatif untuk tubuh. Hal ini disampaikan oleh Ira Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya).
Ira mengungkapkan tiga bahaya yang ditimbulkan jika terlalu banyak mengkonsumsi es teh.
Pertama adalah diabetes. Gula diperlukan tubuh sebagai sumber karbohidrat dalam menghasilkan energi. Batas konsumsi gula yang disarankan oleh Kemenkes RI adalah tidak lebih dari 50 gram (4 sendok makan) perhari. Adapun asupan gula yang berlebihan dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat (hiperglikemia).
ADVERTISEMENT
“Kondisi ini jika dibiarkan akan menyebabkan seseorang mengalami penyakit diabetes atau lebih dikenal dengan sebutan kencing manis," ujar Ira, dalam keterangannya seperti dikutip Basra, Jumat (12/7).
Ia menjelaskan, diabetes merupakan suatu kondisi di mana pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin. Insulin berfungsi mengendalikan kadar gula dalam darah dengan cara mengolah glukosa menjadi energi. Diabetes melitus merupakan penyakit silent killer yang menyebabkan kerusakan pada semua organ tubuh dan dapat memunculkan berbagai macam komplikasi hingga kematian.
Kedua, obesitas. Saat kondisi kadar gula dalam darah meningkat, maka akan diproses oleh tubuh menjadi lemak melalui proses lipogenesis. Kondisi ini memiliki kontribusi dalam peningkatan berat badan yang akhirnya akan menyebabkan seseorang mengalami obesitas.
“Obesitas berisiko dua kali lipat menyebabkan terjadinya hipertensi, penyakit jantung koroner, dan serangan stroke,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ketiga anemia. Teh mengandung tanin yang bermanfaat bagi tubuh. Tanin bersifat antioksidan dan dipercaya dapat menjaga kesehatan tubuh. Akan tetapi jika tanin dikonsumsi secara berlebihan maka akan berisiko terkena anemia.
Ira menjelaskan, tanin yang terkandung dalam teh dapat mengikat zat besi dalam makanan, apalagi jika teh dikonsumsi bersamaan dengan makan, secara otomatis akan mengganggu penyerapan zat besi oleh tubuh, di mana zat besi dibutuhkan oleh tubuh dalam memproduksi sel darah merah, di mana di dalam sel darah merah ini terdapat hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
“Jadi secara otomatis jika kita mengkonsumsi teh secara berlebihan maka akan mengakibatkan anemia yang lebih dikenal penyakit kurang darah, dengan munculnya gejala seperti 5 L (lesu, lelah, letih, lemah, lalai),” pungkasnya.
ADVERTISEMENT