Konten Media Partner

Pentingnya Kelola Stres Jelang Akhir Tahun, Seperti Ini Tipsnya

29 Desember 2024 8:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi stres. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi stres. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Menjelang pergantian tahun, tekanan untuk menyelesaikan target dan resolusi seringkali meningkat. Hal ini dapat menjadi pemicu stres bagi sebagian individu. Baik di lingkup profesional maupun secara pribadi. Atika Dian Ariana M Sc M Psi Dosen Psikologi Universitas Airlangga (Unair) beberkan cara efektif mengelola stres di akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Menurut Atika, perasaan tidak cukup waktu untuk mencapai resolusi menjadi salah satu faktor utama penyebab stres. Ketika merasa waktu hampir habis, seseorang cenderung semakin menekan dirinya sendiri. Pada akhirnya, berpengaruh terhadap kesehatan mental mereka.
“Sebenarnya, diawali ketika membuat resolusi. Kita juga harus bersiap untuk ketidakberhasilan. Jadi, persiapan mentalnya bukan hanya bagaimana bila saya berhasil, sehingga ada beberapa plan. Bisa disebut sebagai mitigasi risiko untuk menerima, karena beberapa hal memang bukan menjadi jalan kita,” ujar Dosen Psikologi itu, Minggu (29/12).
Namun demikian, lanjut Atika, stres yang terjadi di akhir tahun juga bisa dipicu oleh faktor lain. Antara lain, adanya tuntutan dan evaluasi kerja yang biasanya terjadi di akhir tahun.
“Di dunia kerja, seringkali tekanan muncul karena target kerja atau evaluasi tahunan di berbagai institusi,” ucap Atika.
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa individu menganggap momen akhir tahun untuk merealisasikan apa yang telah direncanakan sepanjang tahun.
Lebih lanjut, Atika menuturkan bahwa sebenarnya tidak ada tips spesifik untuk stres menghadapi akhir tahun. Beberapa cara bisa terlaksana secara mandiri jika dirasa mampu. Selain itu, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai coping atau metode pengelolaan stress.
“Lakukan sesuatu yang sifatnya comforting shooting untuk kita. Boleh kita menyalurkannya dengan cara menggambar, menulis jurnal, atau melakukan kegiatan seni lain yang menenangkan,” katanya.
Ketika tidak bisa melaksanakannya secara mandiri, berinteraksi dengan lingkungan sosial juga termasuk teknik coping yang cukup efektif untuk mengurangi tekanan.
“Diskusi atau sekadar curhat dengan orang terdekat, bisa membantu kita merasa lebih ringan. Atau jika dirasa stres terlalu menekan, silahkan untuk diskusi dengan profesional,” imbuh Atika.
ADVERTISEMENT
Refleksi di akhir tahun, sambung Atika, dapat membantu individu melakukan orientasi terhadap tujuan mereka.
“Dengan jeda ini, kita dapat menyadari makna dari apa yang telah kita capai. Dengan begitu, kita tidak seperti robot yang hanya mengejar target tanpa menikmati prosesnya,” paparnya.
Ia juga menambahkan bahwa apresiasi terhadap pencapaian sekecil apa pun, dapat membantu menjaga kesehatan mental.
“Persiapkan rencana dengan fleksibilitas, sehingga kita siap menghadapi apa pun hasilnya,” tutupnya.