Konten Media Partner

Pentingnya Mengetahui Cara Pertolongan Pertama pada Pasien Gawat Darurat

1 Juni 2023 13:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pentingnya Mengetahui Cara Pertolongan Pertama pada Pasien Gawat Darurat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sebanyak 30 driver ambulans dari berbagai wilayah di Jawa Timur mengikuti pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), yang diadakan oleh RS Ubaya.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan umum tentang pertolongan awal bagi pasien pada driver ambulans sebelum proses merujuk ke IGD rumah sakit.
Dalam kesempatan itu dr. Abraham Sebastian, Sp. EM, dokter spesialis emergency RS Ubaya mengatakan, gold periode kasus kegawatdaruratan dipengaruhi oleh cara evakuasi pasien.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami bagaimana cara evakuasi pasien dengan benar.
“Contohnya, pada beberapa kasus kecelakaan lalu lintas ditemukan perburukan cedera tulang leher. Hal ini disebabkan karena penanganan evakuasi pasien yang tidak tepat,” ungkapnya, Kamis (1/6).
dr. Abraham juga mengajarkan tentang bagaimana cara melakukan proses evakuasi pasien gawat darurat di luar RS.
Seperti teknik bidai untuk curiga patah tulang, pemasangan cervical colar untuk mengurangi bertambahnya cedera pada kasus kecelakaan lalu lintas, serta bantuan hidup dasar (BHD) untuk pasien yang henti jantung.
ADVERTISEMENT
Untuk langkah bantuan hidup dasar cara pertama yaitu menilai tingkat kesadaran korban dengan cara menepuk tubuh korban atau memanggil namanya.
Jika tidak ada jawaban dan korban tidak membuka mata segera panggil bantuan. Ketiga, cek nadi korban.
Lakukan Kompresi (penekanan dada) 30 kali.
Untuk memaksimalkan efektivitas kompresi dada, korban harus berada di tempat yang permukaannya rata. Langkah selanjutnya yaitu memberikan napas bantuan pada korban.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan insight baru bagi driver ambulans agar dapat melayani dengan profesional.
“Semoga bisa memberikan pelayanan terbaik mulai dari triage sampai penanganan awal kasus kegawatdaruratan, sehingga pasien aman untuk proses transportasi,” tukasnya.