Konten Media Partner

Per Tahun 8 Ribu Pasutri di Indonesia Keluar Negeri untuk Program Bayi Tabung

17 Agustus 2024 18:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof. DR. dr. Hendy Hendarto, Sp.OG (K), saat menjelaskan kepada Emil Dardak dan Arumi Bachsin tentang klinik Tiara IVF RSIA Putri Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Prof. DR. dr. Hendy Hendarto, Sp.OG (K), saat menjelaskan kepada Emil Dardak dan Arumi Bachsin tentang klinik Tiara IVF RSIA Putri Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki sekitar puluhan klinik yang melayani kelahiran melalui bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF). Sayangnya, masih banyak warga Indonesia terbang ke luar negeri untuk memperoleh layanan bayi tabung.
ADVERTISEMENT
"Saat ini di Indonesia ada 59 klinik bayi tabung yang tersebar di mana-mana. Paling banyak memang di pulau Jawa, salah satunya ada di Surabaya. Penting bagi klinik-klinik pelayanan bayi tabung untuk berkolaborasi agar mampu menjangkau pasar dalam negeri bahkan luar negeri," ungkap Prof. DR. dr. Hendy Hendarto, Sp.OG (K), salah satu founder klinik Tiara IVF, saat ditemui Basra, disela grand opening klinik Tiara IVF di RSIA Putri Surabaya, Sabtu (17/8).
Ketua Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (Perfitri) ini menegaskan kolaborasi tersebut sangat penting mengingat ada sekitar 8 ribu pasangan suami istri dari Indonesia yang memilih menjalankan program bayi tabung ke luar negeri setiap tahunnya.
"Berdasarkan data kami ada sekitar 8 ribu pasangan suami istri (pasutri) ya yang keluar negeri (untuk program bayi tabung)," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Prof Hendy mengungkapkan banyaknya pasutri yang harus keluar negeri untuk program bayi tabung, salah satu faktornya karena minimnya informasi yang diterima terkait keberadaan klinik bayi tabung di Indonesia.
"Salah satunya mungkin karena informasi yang kurang, atau merasa nyaman di luar negeri. Sebetulnya itu bisa ditangani di Indonesia. Jadi harapan kami (Tiara IVF) bisa mengurangi mereka yang keluar negeri," terangnya.
Sementara itu terkait pasutri yang mengalami masalah kesuburan (infertilitas), Prof Hendy menyebut jika jumlahnya cukup besar, yakni sekitar 15 persen dari total jumlah pasutri di Indonesia.
"Menurut data yang kami himpun, ada sekitar 4,2 juta pasutri yang mengalami masalah infertilitas. Dan ini tidak hanya dari faktor perempuan saja, tapi juga ada dari faktor laki-laki, atau malah keduanya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Prof Hendy lantas mengingatkan apabila pasutri dalam rentang setahun masa pernikahannya belum juga dikaruniai keturunan, ada baiknya untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter.
"Dan yang ingin saya garis bawahi, bahwa datang ke klinik IVF itu tidak harus berakhir dengan bayi tabung. Ada opsi lain yang bisa dilakukan pasutri tergantung bagaimana kondisi mereka," tandasnya.