news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perawat di Surabaya Mulai Kewalahan Tangani Pasien COVID-19 Asal Bangkalan

Konten Media Partner
18 Juni 2021 12:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RSLI Indrapura yang menambah 12 tenaga perawat untuk menangani pasien COVID-19 yang terus berdatangan, terutama dari Bangkalan. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
RSLI Indrapura yang menambah 12 tenaga perawat untuk menangani pasien COVID-19 yang terus berdatangan, terutama dari Bangkalan. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Terus bertambahnya pasien COVID-19 asal kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur turut berimbas pada tenaga perawat di Surabaya. Pasalnya, tak sedikit pasien COVID-19 asal Bangkalan yang harus dirujuk ke Surabaya. Ini seperti yang terjadi di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI).
ADVERTISEMENT
Rumah sakit darurat tersebut harus menambah tenaga perawat untuk menangani pasien COVID-19 asal Bangkalan yang tak pernah surut.
"Kita nambah 12 perawat untuk RSLI Indrapura karena pasien terus bertambah terutama dari Bangkalan," ujar Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Surabaya, sekaligus Sekretaris PPNI Provinsi Jawa Timur Misutarno, kepada Basra, Jumat (18/6).
Hingga Kamis (17/6) RSLI merawat 377 pasien positif COVID-19. Mayoritas pasien yang dirawat berasal dari Madura khususnya Bangkalan.
Selain menambah tenaga perawat di RSLI Surabaya, PPNI Jawa Timur berencana mengirim perawat ke Bangkalan.
"Kita kirim satu perawat RSLI ke Bangkalan untuk melatih perawat disana. Ini penting dilakukan agar penanganan pasien COVID-19 disana lebih maksimal," imbuh Misutarno.
ADVERTISEMENT
Meski kasus terus bertambah, lanjut Misutarno, tenaga perawat di Bangkalan masih mencukupi sehingga tidak perlu ada penambahan dari Surabaya.
"Sejauh ini masih aman ya (tenaga perawat). Kalaupun nanti butuh tambahan kita utamakan ambil dari Madura karena secara budaya juga lebih mengerti sehingga pendekatan ke pasien lebih mudah. Nanti hari Minggu kita mau cek kesana," jelasnya.
Melihat kasus COVID-19 yang terus naik, Misutarno pun menghimbau perawat lebih memperhatikan protokol COVID-19 agar tak mudah terpapar. Selain itu dia juga meminta perawat untuk menjaga kondisi tubuh.
"Jaga pola tidur, jangan begadang. Mari sama-sama kita bahu membahu bantu pemerintah menangani pandemi agar lekas berlalu," tukasnya.
Sementara itu berdasarkan data Satgas COVID-19 Jatim, Kamis (17/6), di Bangkalan terjadi penambahan 90 kasus COVID-19. Ini bertambah dari sehari sebelumnya yang mencatat 80 kasus baru. Bangkalan sendiri kini berstatus zona merah. Adapun secara kumulatif jumlah pasien COVID-19 di Bangkalan sebanyak 2.560 kasus. Pasien sembuh sebanyak 1.576, sedangkan yang meninggal ada 249 orang.
ADVERTISEMENT