Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Perburuan Koin Jagat Populer di Kalangan Masyarakat, Pakar Ungkap Penyebabnya
18 Januari 2025 6:46 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Belakangan ini, permainan mencari harta karun bernama Koin Jagat viral di media sosial. Fitur permainan dari aplikasi Jagat ini berhasil memikat perhatian masyarakat. Pasalnya, permainan ini memberikan pengalaman yang memungkinkan pengguna menjelajahi kota untuk mengumpulkan koin virtual. Koin ini nantinya dapat ditukar dengan hadiah berupa uang tunai.
ADVERTISEMENT
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (Unair), Dr Andria Saptyasari S Sos MA mengatakan bahwa antusiasme masyarakat terhadap permainan tersebut merupakan dampak dari perkembangan teknologi digital yang tidak bisa terhindarkan. Terlebih bagi mereka yang terhimpit masalah ekonomi.
“Menghilangkan rasa penat sekaligus cuan semakin menarik bagi mereka melakukannya,” ujar Andria dalam keterangannya, seperti dikutip Basra, Sabtu (18/1).
Koin Jagat merupakan fitur permainan dari aplikasi Jagat yang diluncurkan pada tahun 2022. Aplikasi tersebut telah terunduh sebanyak 5 juta kali. Koin Jagat ini menantang para pemain untuk mengumpulkan koin virtual yang tersebar di berbagai tempat dalam dunia nyata. Beberapa di antaranya ada di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Koin yang telah dikumpulkan kemudian ditukar dengan uang tunai. Terdapat tiga jenis koin dengan nilai yang berbeda-beda, yakni perunggu (mulai Rp300.000), perak (jumlah menengah), dan emas (hingga Rp100 juta).
ADVERTISEMENT
Andria menyebutkan bahwa imbalan atau reward yang ditawarkan menjadi daya tarik utama.
"Pengguna bisa jadi terdorong oleh reward yang ditawarkan apalagi orang lebih suka apabila diberi reward daripada punishment," jelasnya.
Selain itu, daya tarik terhadap sesuatu yang baru, mirip dengan fenomena Pokemon yang pernah populer juga menjadi daya tarik permainan tersebut.
Menurut Andria, fenomena ini dapat dianggap sebagai bagian dari budaya populer baru yang kemungkinan besar akan pudar seiring munculnya aplikasi baru yang lebih menarik. Namun, dampaknya terhadap generasi muda perlu diperhatikan.
Andria menambahkan bahwa sebaiknya para creator game menciptakan permainan yang lebih kreatif dan berdampak positif pada kemampuan bersosialisasi generasi muda.
"Yang menjadi perhatian di sini adalah kalangan generasi muda ini akan menjadi sangat tergantung (kecanduan) akan kecanggihan teknologi semacam ini untuk menghilangkan frustrasi, stres, dan penat mereka," kata Dosen FISIP itu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, permainan ini juga dapat mengubah persepsi masyarakat tentang konsep uang dan harta. Perburuan koin jagat menciptakan masyarakat yang cenderung mencari rezeki secara instan.
”Ini yang memunculkan masyarakat instan dalam mencari rejeki. Padahal esensi manusia mencari rezeki harusnya berdasarkan pada how dan why,” terang Andria.
“Apabila generasi muda ini lebih menyukai hal-hal yang instan seperti ini, maka tidak mustahil apabila nantinya mereka menjadi generasi yang mudah retak, stres, dan mudah depresi menjalani hidup,” tambah Andria.
Andria juga menyoroti kekhawatiran terkait ketergantungan pada aplikasi dan potensi eksploitasi data pribadi. Pada dasarnya, aplikasi apa pun selalu meminta data pribadi pengguna yang merupakan bentuk pengambilan data secara tidak langsung.
“Terkadang ini yang akan membuat kita semacam membuat perjanjian pada pihak tertentu, dan kita tidak bisa lepas dari bayang-bayang mereka. Yang membuat kita memberikan pengorbanan tanpa henti (materi, waktu, tenaga) yang membuat pelaku kelelahan, hubungan dengan keluarga (anak, istri, suami) terabaikan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Andria mengingatkan bahwa isu-isu etis ini memerlukan perhatian serius mengingat dampaknya pada privasi dan kesejahteraan pengguna.