Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Perdana Gelar Wisuda Offline Usai Pandemi, Unesa Luluskan 3.735 Wisudawan
27 Juli 2022 16:14 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya sejak pandemi, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembami menggelar wisuda offline atau secara tatap muka. Pada momen wisuda kali ini, diikuti oleh 3.735 wisudawan.
ADVERTISEMENT
Ketua Panitia Dr. Anung Priambodo, S.Pd., M.Psi.T., mengatakan total lulusan Unesa periode 97-102 yaitu 6.871 orang. Sebagian dari mereka sudah mengikuti wisuda online.
Sementara sekitar 3.735 orang mengikuti wisuda offline hari ini dan besok (27-28 Juli 2022) dengan empat sesi acara.
Pembagian sesi ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kerumunan, mengingat masih dalam situasi pandemi.
“Peserta dan pendamping wisuda tetap menerapkan prokes. Mereka harus sudah menerima vaksin dosis ketiga atau booster. Bagi yang masih dosis satu atau dua, diharuskan membawa hasil negatif swab antigen dan wajib menggunakan masker KN95,” ujarnya, Rabu (27/7).
Sementara itu, Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mengucapan selamat kepada seluruh wisudawan. “Ini keren. Saya lihat wajah-wajah bahagia di ruangan ini baik wisudawan maupun orang tua dan keluarga. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk masa depan yang lebih baik,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Lulusan Siap Unjuk Kompetensi
Cak Hasan menambahkan, tantangan lulusan ke depan semakin tidak mudah. Perubahan zaman dengan segala tuntutan kompetensi di dalamnya mau tidak mau mengharuskan lulusan bisa beradaptasi dan berkolaborasi untuk melahirkan inovasi.
Untuk itu, para lulusan benar-benar disiapkan di bangku kuliah. Baik dari aspek akademik maupun aspek non-akademik. Bahkan para mahasiswa juga dibekali dengan hard skills dan soft skills di bidangnya masing-masing.
Selain belajar di kampus, mahasiswa juga dilepas untuk mengembangkan diri dan kompetensi di luar kampus lewat program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM). Pihakmya juga telah menjalin banyak kerja sama dengan berbagai lembaga dalam dan luar negeri.
“Unesa sudah bekerja sama dengan 6 ribu lebih lembaga dalam dan luar negeri baik itu perguruan tinggi, organisasi, institusi pemerintah termasuk dengan dunia usaha dan industri (DUDI). Ini semua untuk memperkuat lulusan sehingga siap unjuk kerja dan keterampilan di dunia kerja,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga berpesan kepada para lulusan untuk tetap menjaga nama baik almamater dan membawa perubahan di mana pun berada.
“Lahirkan inovasi dan terus berikan kontribusi terbaik untuk masyarakat, bangsa dan negara. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain. Doa dan dukungan kami selalu mengiringi langkah Anda semua,” tambahnya.
MoU dengan Mitra dalam-luar Negeri
Di sela-sela acara wisuda, Unesa juga menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan tujuh mitra yaitu Disnaker Sidoarjo, PT Indoceria Plastic dan Printing, PT Surya Pratista Hutama, Junior Chamber International (JCI) Indonesia Chapter East Java, PSSI Jawa Timur, University of Nottingham UK, dan Galgotias University India. Kerja sama tersebut merupakan bagian dari maksimalisasi MBKM dan penguatan lulusan UNESA.
ADVERTISEMENT
Salah satu wisudawan terbaik sekaligus penerima beasiswa LPDP S-2 di Kanada, Amerika Serikat, Febryansah Gilang Aris Pradana pada kesempatan itu mengatakan, kuliah tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas.
Menurutnya, medua kesempatan tersebut harus dimanfaatkan dengan baik sehingga bisa menjadi pribadi yang tangguh, adaptif dan berprestasi.
Selain aktif di kegiatan akademik, ia juga berperan penting dalam berbagai kegiatan organisasi, baik itu di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) maupun di unit kegiatan dan program kreatif mahasiswa dan lain sebagainya.
“Poin sebagai mahasiswa bisa akademik dalam wujud IPK bagus dan bisa juga non-akademik. Kalau versi saya bukan IPK, tetapi bagaimana bisa memaksimalkan kesempatan kuliah untuk mengasah diri. Pagi sampai sore selain belajar dan berorganisasi, sebagai mahasiswa FIO saya juga harus terus berlatih,” paparnya.
Predikat Terbaik dan Lolos Beasiswa AS
ADVERTISEMENT
Putra dari Imam Abdul Haris Setyo Budiono dan Pairah itu sejak awal kuliah memang sudah bercita-cita menjadi dosen. Setelah lulus di Unesa, ia ingin melanjutkan studi S2 di salah satu kampus luar negeri.
Dia percaya, mimpi setinggi apapun pasti dapat tercapai dengan usaha dan doa. Tentu usaha itu dilakukan sepenuh hati. Sejak masuk kuliah, ia sudah menentukan target jangka pendek, menengah dan jangka panjangnya.
“Dari cita-cita itu tadi saya buatkan targetnya. Dari target itu kemudian saya susun rencananya hingga jadwal kegiatan setiap harinya. Manajemen waktu ini untuk memastikan bahwa kegiatan saya benar-benar mendukung dan mengarah pada tujuan saya ke depan,” paparnya.
Bahkan Gilang juga mempersiapkan diri sejak semester awal untuk ‘mengejar’ beasiswa S-2 di luar negeri. LPDP salah satunya. Kemampuan bahasa Inggris dia tingkatkan secara berkala.
ADVERTISEMENT
Ia juga terpaksa harus bolak balik Surabaya-Pare untuk memastikan kemampuan bahasa Inggrisnya masuk standar beasiswa.
Setelah perjuangan panjang dilakukan, lulusan S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) Unesa itu mengakhir kuliahnya dalam waktu yang relatif singkat plus dengan predikat terbaik. Hebatnya lagi, dia lolos beasiswa LPDP dengan tujuan belajar ke Amerika Serikat. “Ada tiga kampus sebenarnya, termasuk McGill University dan Ohio University,” ujarnya.
Kunci Gilang meraih sederet prestasi tersebut yaitu menentukan cita-cita dan target, manajemen waktu yang baik, lingkungan pertemanan yang mendukung, restu orang tua dan totalitas serta keyakinan dalam setiap kegiatan.
“Saya mungkin tidak hebat, tetapi orang tua, dosen dan teman-teman-teman saya yang punya peran besar. Semoga ini menjadi motivasi buat saya ke depan dan inspirasi buat semuanya,” tutupnya.
ADVERTISEMENT