Konten Media Partner

Perjuangan Devi, Penyandang Tunadaksa, Jualan Kue Laku 6 Kg Sehari

24 Mei 2023 11:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Devi Mahardiningtyas. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Devi Mahardiningtyas. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Memiliki postur tubuh lebih mungil dari kebanyakan perempuan seusianya tak menjadikan Devi Mahardiningtyas kecil hati. Perempuan berusia 36 tahun ini merupakan penyandang tuna daksa dengan kedua kaki yang mengecil. Meski kondisi fisik yang tak sempurna, nyatanya Devi mampu menjalankan bisnis kue basah.
ADVERTISEMENT
"Saya jualan pukis dan kue lumpur. Saya bikin sendiri kue nya," ujar Devi saat ditemui Basra disela pelatihan bagi pelaku UMKM penyandang disabilitas 'Pegadaian Peduli', Rabu (24/5).
Devi berkisah jika mulai berjualan kue basah di kawasan Menganti, Gresik, pada dua tahun silam. Sebelumnya Devi berjualan kue perut ayam di Sidoarjo. Namun karena harus pindah ke Menganti, usaha jualan kue perut ayam yang merupakan usaha turun temurun dari sang nenek tak berlanjut.
"Di Sidoarjo jualan perut ayam, jalan sekitar 5 tahun, tapi karena harus pindah Menganti jadi jualannya ganti," tuturnya.
Meski berat harus menutup usaha kue keluarga, namun Devi mengaku tak punya pilihan lain. Menurut Devi, kue perut ayam di Menganti tak begitu banyak peminatnya. Devi pun beralih membuat kue pukis dan kue lumpur.
ADVERTISEMENT
"Saya survei-survei dulu, di Menganti yang belum ada itu penjual kue pukis dan kue lumpur, ya sudah saya bikin itu," imbuhnya.
Awal berjualan kue pukis dan kue lumpur di Menganti, Devi mengaku cukup berat. Pasalnya tak sedikit warga yang memandang kondisi fisiknya. Hal itu juga sempat membuat redup semangat berjualan Devi.
Namun karena tuntutan perekonomian, Devi pun berbesar hati menerima setiap warga tentang kondisi fisiknya.
"Saya kan single parent, suami saya sudah meninggal. Kalau saya nggak jualan, bagaimana bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ya sudah saya kuatkan hati saja, yang penting saya niat jualan buat keluarga," jelasnya.
Menempati stand di pinggir jalan raya Menganti, Devi menggelar dagangannya setiap pagi setelah subuh. Seiring berjalannya waktu, kue pukis dan kue lumpur buatan Devi mulai dilirik dan ramai pembeli. Devi menjual satu buah kue pukis seharga Rp 1.500, sedangkan untuk kue lumpur seharga Rp 2.000 per biji.
ADVERTISEMENT
Kini Devi mengaku mampu menghabiskan 6 kilogram adonan kue setiap harinya.
"5 kilo adonan kue pukis dan 1 kilo adonan kue lumpur, setiap hari. Alhamdulillah jam setengah 8 pagi gitu sudah habis," ujarnya sumringah.
Ramainya peminat kue basah buatannya menjadikan Devi kian semangat berjualan. Bahkan Devi juga getol mengikuti pelatihan.
"Ikut pelatihan supaya dapat ilmu bagaimana pengembangan usaha. Alhamdulillah saya terpilih ikut pelatihan," tandasnya.