Perjuangan Warga Surabaya Tukar Uang Baru untuk Lebaran, Rela Antre 2,5 Jam

Meldydan bersama temannya, Wildan, saat mengantre penukaran uang pecahan baru di halaman gedung BI Jatim, Sabtu (25/3) pagi. Foto-foto: Masruroh/Basra

Tukar uang pecahan baru selalu menjadi 'tradisi' bagi warga Indonesia menyambut momen Lebaran. Animo warga tukar uang baru untuk Lebaran cukup tinggi. Ini seperti yang terlihat di halaman gedung Bank Indonesia (BI) Jatim di kawasan Jalan Pahlawan, Surabaya, Sabtu (25/3). Antrean warga untuk tukar uang baru sudah mulai terlihat sejak jam 7 pagi. Padahal gate penukaran uang baru dibuka jam 09.30.

Salah satu warga yang terlihat dalam antrean tersebut adalah dua sahabat Meldydan dan Wildan. Dua mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Surabaya ini ikut antre uang baru di jalur motor. Keduanya mengaku sudah tiba di halaman gedung BI sejak pukul 7 pagi.

"Tadi nyampe sini jam 7 pagi. Ikut antrean drive thru motor," ujar Meldydan saat ditemui Basra, Sabtu (25/3).

Antrian warga yang akan menukar uang pecahan baru untuk Lebaran.

Meldydan mengaku antusias ikut antrean drive thru motor meski harus antre lebih dari 2,5 jam. Meldydan mengaku memilih tukar uang baru di gedung BI karena beberapa kali tukar uang di pinggir jalan mengalami kejadian tak mengenakan.

"Beberapa kali tukar ke orang-orang yang buka jasa penukaran uang baru di pinggir jalan, uangnya selalu tidak pas jumlahnya. Pasti kurang," kata pemuda 20 tahun ini.

Jika harus tukar uang di bank-bank (konvensional) lainnya, Meldydan mengaku kesulitan. Pasalnya layanan penukaran uang baru di bank-bank konvensional tidak beroperasi saat weekend.

"Kalau weekend kan enggak ada, adanya justru di hari kerja dan itu pun hari-hari tertentu. Nah kan kita harus kuliah. Kebetulan di sini (BI) justru buka layanannya pas weekend," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, baik Meldydan maupun Wildan mengaku tukar uang baru pecahan Rp 10.000.