Konten Media Partner

PERKI Malang Cetak 2 Rekor MURI di Hari Kesehatan Jantung Sedunia 2024

16 September 2024 13:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan Rekor MURI penggunaan aplikasi DETAK C Terbanyak kepada PERKI Cabang Malang. Dari kiri ke kanan : dr. Ade Meidian Ambari, SpJP (K), FIHA., Prof. dr. M. Saifur  Rohman, SpJP (K), Ph.D, FIHA., dan Awan Rahargo. Dok : Pemkab Malang
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan Rekor MURI penggunaan aplikasi DETAK C Terbanyak kepada PERKI Cabang Malang. Dari kiri ke kanan : dr. Ade Meidian Ambari, SpJP (K), FIHA., Prof. dr. M. Saifur Rohman, SpJP (K), Ph.D, FIHA., dan Awan Rahargo. Dok : Pemkab Malang
ADVERTISEMENT
Ada saja aksi yang dilakukan para dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dalam merayakan Hari Kesehatan Jantung Sedunia tahun ini. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskukar Indonesia (PERKI) Cabang Malang memecahkan dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) saat peringatan Hari Jantung Sedunia 2024. Rekor pertama yang dipecahkan adalah penggunaan aplikasi DETAK C oleh 12 ribu orang di seluruh Indonesia. Kemudian rekor kedua yang dipecahkan adalah pemeriksaan tekanan darah yang diikuti oleh 1.100 orang di Pendopo Kabupaten Malang, Kepanjen, Minggu (15/9/2024).
ADVERTISEMENT
Hari Jantung Sedunia diperingati setiap tanggal 29 September. Di tahun 2024 ini, Hari Jantung Sedunia mengusung tema "Use Heart for Action."
Aplikasi DETAK C merupakan inovasi di dunia kesehatan yang bisa membantu masyarakat mendeteksi penyakit secara dini. Aplikasi ini bisa membantu masyarakat mengenali dan melaporkan gejala serangan jantung.
Ketua PERKI Cabang Malang, Prof. dr. Mohammad Saifur Rohman, Sp.JP(K), Ph.D mengatakan aplikasi DETAK C bermanfaat untuk mengurangi keterlambatan penanganan masyarakat yang menderita serangan jantung. Aplikasi ini juga bisa mengurangi keterlambatan masyarakat menyadari gejala serangan jantung.
"Saya berharap aplikasi ini tidak hanya bermanfaat untuk pasien yang sudah kena serangan jantung, tetapi juga bermanfaat bagi orang yang sehat. Selama dia punya jantung, maka DETAK C ini sangat bermanfaat," kata Saifur.
Penyerahan Rekor MURI Pemeriksaan Tekanan Darah dengan Peserta Terbanyak kepada Prof. dr. M. Saifur Rohman, SpJP (K), Ph.D, FIHA. (kiri), dr. Novi Kurnianingsih SpJP (K). Foto : Aisyah Nawangsari Putri
Ia berharap penggunaan aplikasi DETAK C tak hanya dilakukan untuk memecahkan rekor MURI, tetapi manfaatnya terus dirasakan oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Ia pun berharap sosialisasi aplikasi DETAK C terus digalakkan oleh cabang-cabang PERKI, Yayasan Jantung Indonesia (YJI) dan Dinas Kesehatan, sehingga semakin banyak masyarakat yang mengetahui dan memanfaatkan aplikasi ini.
ADVERTISEMENT
Mengetahui kesehatan jantung dan melakukan deteksi awal sangat penting untuk mencegah kematian dan kesakitan. Menurut Saifur, kebanyakan kematian terjadi akibat adanya keterlambatan penanganan. Meski fasilitas kesehatan telah menyediakan peralatan canggih, pasien yang tidak segera menyadari gejala serangan jantung akan tetap mengalami keterlambatan.
"Kita tahu bahwa serangan jantung ini serangan yang tiba-tiba. Deteksi awal sangat bermanfaat untuk mencegah kematian dan kesakitan," kata Saifur.
Dengan adanya pencegahan ini, risiko serangan bisa lebih rendah. Manfaat lain yang bisa dirasakan adalah beban layanan jantung dan beban BPJS Kesehatan juga semakin berkurang.
Direktur Marketing MURI, Awan Raharjo mengapresiasi PERKI dan PERKI Malang yang telah memecahkan dua rekor sekaligus dalam peringatan Hari Jantung Sedunia 2024. MURI juga mengapresiasi Pusat Studi Kardiovaskular Universitas Brawijaya dan Program Studi Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
ADVERTISEMENT
"Selamat atas penyelenggaraan rekor MURI hari ini. Rekor ini masuk dalam kriteria superlatif atau sebagai yang terbanyak," kata Awan.
Bupati Malang, Sanusi turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai pemecahan rekor ini adalah bentuk nyata bahwa teknologi bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Saya sangat berbangga bahwa Kabupaten Malang dapat menjadi pelopor dalam penggunaan teknologi untuk deteksi dini penyakit jantung ini,” kata Sanusi.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri