Konten Media Partner

Pertama di Surabaya, ARTSUBS Hadirkan Lebih dari 150 Seniman Rupa se Indonesia

26 Oktober 2024 15:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pengunjung sedang mengamati karya seni yang ditampilkan di ARTSUBS. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pengunjung sedang mengamati karya seni yang ditampilkan di ARTSUBS. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Sebuah pameran besar berskala nasional, ARTSUBS, resmi digelar di Surabaya. ARTSUBS menyajikan seni rupa kontemporer Indonesia dalam berbagai fase terkini. ARTSUBS 2024 digagas oleh seniman Rambat. Dalam mewujudkan impian berupa pameran besar berskala nasional itu Rambat dibantu tim kerja yang berpengalaman danberwawasan. Yaitu, Asmudjo J. Irianto sebagai art director dan Nirwan Dewanto sebagai kurator, Army sebagai event manager, Hermawan Desmanto sebagai spatial director, dan Andi Rahmat sebagai visual director. Serta tiga Dewan Kehormatan yakni Aris Utama, Karlina Supelli, dan Cahaya Manthovani.
ADVERTISEMENT
ARTSUBS dibuka pada Sabtu (26/10) sore di halaman Pos Bloc Surabaya oleh dua tokoh Surabaya Sunarjo Sampoerna (kolektor dan pemilik Esa Art Center) dan Eri Cahyadi. ARTSUBS akan berlangsung hingga 24 November 2024.
"Dalam sebulan penuh, ARTSUBS menghadirkan 200-an karya dari 150 lebih seniman rupa Indonesia yang menempati ruang pamer seluas total 3900 meter persegi di Pos Bloc," kata Rambat.
Pilihan lokasi pameran ini penuh pertimbangan. Pos Bloc sebelumnya adalah Kantor Pos Surabaya, sebuah bangunan historis yang pernah menjadi tempat bersekolah Presiden RI Ir. Soekarno di bangku Hoogere Burgerschool (HBS).
ARTSUBS yang pertama kali digelar ini mengambil tema Ways of Dreaming. Menunjuk kepada aneka jalan mimpi atau banyak cara bermimpi dalam ikhtiar para seniman menyelenggarakan modernitas. Lebih khusus lagi, karya-karya seni rupa kontemporer Indonesia adalah imajinasi sosial yang mengandung aspirasi dan fantasi tentang keterubahan berbagai segi kehidupan di Indonesia di masa sekarang maupun di masa depan.
ADVERTISEMENT
"Tentu di sini termasuk berbagai paradoks maupun segi kritis yang terkandung dalam kemajuan (progress) yang dikejar masyarakat kita. Seniman rupa, sambil menyelami situasi kesejarahan dan kekinian dengan cara masing-masing, selalu mencari jalan-jalan baru untuk memperlihatkan mimpi dan fantasi tersebut," terangnya.
"Mereka mengungkap segi-segi lain dari apa yang kita sebut sebagai kemajuan dan modernitas," imbuhnya.
Menurutnya, seni rupa kontemporer mengandung dua komponen utama. Yaitu, karya-karya seni itu sendiri yang berwujud material, misalnya lukisan, patung, instalasi, fotografi, dan seterusnya. Maupun kandungan-isinya, yaitu refleksi dan representasi akan berbagai masalah yang hidup di tengah masyarakat.
"Yang pasti, seniman-seniman yang telah terpilih (tampil di ARTSUBS) adalah mereka yang sudah punya reputasi tinggi, yang sedang tumbuh pesat dan yang mulai meraih reputasi, maupun yang pendatang baru," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Untuk memperkuat tema Ways of Dreaming, ARTSUBS mengancang beberapa lingkup-gelaran (platform) khusus dalam pameran yang menjadi bagian dari upaya pemetaan tersebut. Beberapa lingkup-gelaran tersebut tersusun-terisi dengan karya-karya yang dipesan secara khusus.
Ada pun berbagai lingkup-gelaran tersebut yang dapat menjadi pusat-pusat perhatian tersebut adalah lanskap kontemporer, pasca-tradisi dan pasca-orientalisme, materialitas dan terobosan medium, arus pop dan low brow, objek dan kebendaan, irisan arsitektur, abstraksi dan selebihnya kesosokan baru, fotografi dan cetak grafis, jangkauan ekologi, kolektif seni.
Gelaran ARTSUBS meramu kiat-kiat yang diamalkan museum seni rupa, biennale, dan art fair. Rangkaian panel, tata cahaya dan tata rangka yang tepat sasaran pada ruang-ruang Pos Bloc yang sangat historis itu terpancang untuk mendukung suasana melihat dan menghayati—dan bermimpi bersama—karya-karya seni yang terpajang.
ADVERTISEMENT
"Tata pameran juga sangat memudahkan gerakan pengunjung (dengan berbagai pertimbangan keamanan, kelegaan, dan kenyamanan) yang sepadan dengan sebaran karya-karya di seluruh ruang pamer," terangnya.
ARTSUBS juga mengancang berbagai acara pendamping yang memperkuat pergelaran pameran. Yakni dengan empat sub-program yakni lokakarya (workshop), pentas wicara, tur pameran, dan diskusi publik. Dengan semua agenda itu, ARTSUBS akan menjadi ajang pertemuan para kolektor, pembawa gaya hidup, serta para pemerhati seni.
Dengan tiket seharga Rp 100 ribu (untuk umum) dan Rp 50 ribu (untuk pelajar), ARTSUBS menargetkan merangkul 100 ribu pengunjung selama masa pameran.