Konten Media Partner
Pesan Yovie Widianto ke Pelaku Ekraf Jatim: Jangan Takut Manfaatkan AI
27 April 2025 7:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi seperti Artificial Intelegensi (AI) atau kecerdasan buatan sebaiknya tidak dianggap sebagai ancaman bagi para pelaku ekonomi kreatif (ekraf). AI justru bisa dijadikan sebagai alat bantu yang justru mempercepat proses kreatif. Hal ini seperti disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) Yovie Widianto.
ADVERTISEMENT
"Di bidang musik misalnya, AI bisa digunakan untuk mendukung proses produksi tanpa menggantikan sentuhan manusia. AI cukup bantu sedikit, sisanya tetap harus kita yang kembangkan. Itu yang membuat hasilnya tetap punya jiwa,” tuturnya," terang Yovie di hadapan puluhan pelaku ekraf Jawa Timur dalam acara Sharing Ekraf yang digelar di Surabaya, (26/4).
Yovie pun mendorong pelaku ekraf untuk mengembangkan karya dengan semangat dan pemanfaatan teknologi, termasuk AI, guna memperluas jangkauan dan meningkatkan daya saing.
“Sukses di ekonomi kreatif memerlukan tekad yang lebih. Banyak hal tidak masuk akal secara hitungan ekonomi konvensional, tapi dari karya dan performa objektif kita bisa ukur dampaknya,” tegas musisi ini.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menyoroti perlunya ruang aman bagi kreativitas tanpa tekanan laba.
ADVERTISEMENT
“Kalau kreativitas langsung dicekik hitung-hitungan modal, tidak akan lahir kejutan,” ucap Emil.
"Pelaku (ekraf) muda, apalagi yang masih skala rintisan, butuh ruang yang mengutamakan ekspresi dan kreasi, bukan sekadar transaksi," sambungnya.
Ia menegaskan dukungan pemerintah provinsi akan terus mengalir bagi para pelaku ekraf.
“Jawa Timur adalah seperenam Indonesia. Kalau ekraf di sini tumbuh sehat, dampaknya bisa nasional,” tukasnya.