Konten Media Partner

Petinju Belia Bondowoso Meninggal saat Porprov, KONI Jatim Ungkap Kronologinya

13 September 2023 8:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PB Porprov bersama sejumlah pengurus KONI Jatim melakukan takziah ke rumah duka di Bondowoso, dengan dipimpin Ketua PB Porprov VIII/2023 Jatim, Ali Affandi pada hari Selasa (12/9) kemarin. Foto: KONI Jatim
zoom-in-whitePerbesar
PB Porprov bersama sejumlah pengurus KONI Jatim melakukan takziah ke rumah duka di Bondowoso, dengan dipimpin Ketua PB Porprov VIII/2023 Jatim, Ali Affandi pada hari Selasa (12/9) kemarin. Foto: KONI Jatim
ADVERTISEMENT
Kabar duka datang dari arena tinju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VIII/2023. Salah satu petinju belia asal Bondowoso, Farhat Mika Rahel Riyanto, dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Jombang, Selasa (12/9) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Ketua KONI Jatim M. Nabil membenarkan meninggalnya petinju berusia 15 tahun asal Bondowoso itu dalam gelaran Porprov Jatim VIII/2023 di Jombang. Nabil pun menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya atlet muda Bondowoso tersebut.
"Ibu Gubernur dan seluruh pengurus KONI Jatim menyampaikan duka cita. Semoga almarhum diterima di tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggal diberi ketabahan," ucap Nabil dalam keterangannya seperti dikutip Basra, Rabu (13/9).
Lebih lanjut Nabil menyebutkan, dari konfirmasi yang diberikan delegasi teknis atau TD pertandingan tinju Porprov Jatim VIII/2023, semua prosedur dan tahapan pertandingan sudah dilakukan.
"Artinya, tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh pihak penyelenggara sebelum maupun saat pertandingan,” ujar Nabil.
Terkait kronologis kejadian, Nabil mengungkapkan, atlet tersebut tiba-tiba pingsan saat menjalani pertandingan melawan Kabupaten Blitar di babak delapan besar.
ADVERTISEMENT
Dalam pertandingan yang berlangsung cukup ketat di ronde pertama dan kedua, Farhat sebenarnya unggul secara penilaian. Namun di ronde ketiga Farhat tiba-tiba pingsan.
Kemudian tim medis di lapangan langsung melakukan penanganan di tempat dengan memberikan bantuan pernafasan dengan tabung oksigen yang sudah disiapkan oleh pihak panitia. Tapi karena kondisi Farhat tak juga pulih, tim medis memutuskan untuk melarikan Farhat ke RSUD Jombang.
Tim dokter RS Jombang pun melakukan CT Scan, yang hasilnya ditemukan pendarahan di otak sang petinju. Dari situ, atlet tersebut kemudian dirawat di ruang ICU, namun sampai pukul 02.30 WIB kesadaran sang petinju belum juga pulih. Setelah ditunggu dua jam akhirnya atlet tersebut dinyatakan meninggal dunia.
"Tahapan standar keamanan, kesehatan, pertandingan sudah dipenuhi prosedurnya, termasuk kelayakan bertanding dilakukan. Mulai pemeriksaan kesehatan fisik dan catatan pertandingan sebelumnya sudah dicek. Timbang badan tidak akan dilakukan jika pemeriksaan kesehatannya tidak bagus. Sehingga pertandingan secara otomatis tidak bisa digelar kalau kondisi kesehatannya tidak baik," jelas Nabil.
ADVERTISEMENT
Atas musibah tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun meminta pertandingan cabang olahraga (cabor) tinju dalam Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) VIII/2023 yang berlangsung di Kabupaten Jombang dihentikan. Keputusan ini diambil berdasarkan koordinasi dengan KONI Jatim.
"Pertandingan cabor tinju yang digelar di Jombang kami hentikan. Tidak ada kelanjutannya," tegas Nabil.
Sementara itu, sebagai bentuk tanggung jawab PB Porprov bersama sejumlah pengurus KONI Jatim melakukan takziah ke rumah duka di Bondowoso, dengan dipimpin Ketua PB Porprov VIII/2023 Jatim, Ali Affandi pada hari Selasa (12/9) kemarin.