Petra Mengajar 2022: Senang Belajar Matematika Serentak di 10 SD

Mahasiswa UK Petra saat mengajar matematika di SDNurul Huda Surabaya, Sabtu (19/3). Foto-foto: Masruroh/Basra

Refan terlihat antusias menyusun stik es krim membentuk sudut lancip. Sesekali Refan tampak menggerutu ketika sudut yang dibentuk tak sesuai keinginannya. Siswa kelas 4 SD Nurul Huda Surabaya ini merupakan salah satu siswa yang mengikuti program Petra Mengajar yang digelar Universitas Kristen (UK) Petra.

"Senang diajari kakak bikin sudut dari stik es krim. Kakaknya sabar ngajarinya," ujar Refan kepada Basra, Sabtu (19/3).

Membuat sudut dari es krim menjadi salah satu metode mata pelajaran matematika yang diajarkan mahasiswa UK Petra kepada siswa kelas 4 dan 5 SD Nurul Huda Surabaya.

"Jadi kami ingin mengajak adik-adik disini belajar matematika secara menyenangkan. Tidak hanya sekedar teori tapi juga praktek," kata Grace Maria Etter, Ketua Panitia Mengajar 2022.

Lebih lanjut diungkapkan Grace, matematika dipilih sebagai mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa mengingat tak sedikit sedikit siswa yang kesulitan saat harus belajar matematika.

"Banyak kan siswa yang tidak menyukai matematika. Maka dari itu kami ingin mengajak adik-adik ini belajar matematika secara menyenangkan," imbuh Grace.

Selain SD Nurul Huda, ada 9 SD lainnya di Surabaya yang secara serentak menjadi lokasi digelarnya program Petra Mengajar 2022.

Kesembilan SD tersebut di antaranya MI Dewi Sartika, SD Al Ichsan, SD Hidayatur Rohman, SD K.Abdullah Ubaid III, SD KH Mas Alwi, SD Kristen Bethel, SD Pancasila 45, SD Trisula, dan SDS Kurnia Indah.

"Program Petra Mengajar 2022 ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang digawangi BEM UK Petra bersinergi dengan Yayasan Sejahtera Barokah (YISB) untuk pemilihan sekolahnya," jelas Grace.

Dikatakan Grace, terdapat 93 mahasiswa UK Petra dari berbagai program studi yang mengikuti program ini. Para mahasiswa tersebut dibagi dalam 32 kelompok dan mengajar materi matematika dengan berbagai metode.

"Hari ini menjadi yang pertama dari penyelenggaraan kembali program ini setelah sempat terhenti selama 2 tahun karena pandemi," imbuhnya.

Mengangkat tema 'Sprit(e): Sight Step Everlasting Impact', kegiatan ini juga ingin mengungkapkan bahwa sekecil apapun kemampuan yang dimiliki akan berdampak bagi orang lain.

"Harapannya apa yang dapat kami berikan dapat menyegarkan sedikit permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia," pungkasnya.