news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Petulo, Si Penghangat Badan yang Murah Meriah di Musim Hujan

Konten Media Partner
13 November 2019 19:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petulo serabi yang disiram kuah santan hangat. Foto-foto : Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Petulo serabi yang disiram kuah santan hangat. Foto-foto : Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Petulo jadi salah satu kuliner yang tak boleh dilewatkan saat di musim hujan. Semangkuk petulo dan serabi yang disiram kuah santan hangat rasanya lebih mewah dari hidangan manapun.
ADVERTISEMENT
Jajanan tradisional bercita rasa gurih dan manis ini memang sudah jarang ditemui. Meski begitu, di Surabaya sendiri masih ada beberapa penjual yang menjajakan makanan khas asal Malang dan Blitar ini.
Salah satunya yakni Warung Serabi Pak No yang berlokasi di Jalan Wisma Tengger gg 19 Surabaya. Evi Nurhalima anak Hariyono pemilik warung mengatakan, jika sang ayah kala itu sudah berjualan petulo dengan menggunakan gerobak sejak tahun 1989.
"Kalau di sini (warung), baru sekitar tujuh tahunan," ungkap Evi pada Basra, Rabu (13/11).
Petulo terbuat dari tepung beras yang diberi pewarna makanan hijau, pink, dan putih. Dalam satu mangkuk, petulo disajikan bersama ketan dan serabi. "Untuk satu porsi petulo serabi ini, saya jual dengan harga Rp 6 ribu saja," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam sehari, Evi bisa menjual sekitar 60 porsi petulo. "Alhamdulillah, hingga saat ini masih banyak yang mencari. Apalagi saat musim hujan gini," pungkasnya.
Sementara itu, Dwi Kuswinarti salah satu pelanggan ini mengungkapkan jika petulo adalah makanan tradisional yang masih eksis dan mempunyai cita rasa unik.
"Petulo merupakan salah satu jajanan yang terbilang murah. Terus rasanya juga enak dan bisa mengenyangkan," tutup Dwi. (Reporter: Amanah Nur Asiah)