Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Pihak Sekolah Berhentikan Oknum Guru yang Cubit Siswa hingga Membiru
18 November 2022 12:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang oknum guru yang melanggar kebijakan dan peraturan sekolah dalam pendisiplinan siswa di Elyon Christian School (ECS) Surabaya, telah diberhentikan.
ADVERTISEMENT
Hal ini diutarakan langsung oleh David Hendra selaku Kepala SD Elyon Christian School. "Sudah SP3 (pemberhentian permanen), per tanggal 17 November 2022. Dia sudah tidak di sini, lagi" tuturnya saat dikonfirmasi Basra, Jumat (18/11).
Hendra menuturkan, keputusan tersebut diambil sebagai sanksi atas tindakan yang dilakukan oknum guru di ECS yang melanggar kebijakan dan peraturan sekolah dalam pendisiplinan siswa.
"Pada titik kesalahan berat, maka tindakan pemecatan dapat dilakukan sesuai dengan peraturan pegawai yang telah ditetapkan oleh ECS," tuturnya.
Ia juga mengungkapkan, kasus kekerasan pada siswa ini merupakan kasus pertama yang terjadi di ECS. "Kasus seperti ini (kekerasan pada siswa) tidak pernah terjadi sebelumnya," ungkapnya.
Agar kejadian tersebut tidak terulang, pihaknya akan selalu melakukan pembinaan dan pengembangan secara terstruktur untuk setiap komponen guru yang ada di sekolah.
ADVERTISEMENT
"Guru-guru juga dinilai secara periodik 6 kali per-semester untuk mengevaluasi kinerja-nya. Mulai dari tahapan persiapan bahan pengajaran, proses pembelajaran di dalam kelas, dan juga evaluasi pelaksanaan pembelajaran secara menyeluruh untuk memastikan tujuan pendidikan secara holistik ini dapat tercapai," pungkasnya.
Diketahui, seperti diberitakan sebelumnya, kasus kekerasan pada siswa di ECS ini dialami oleh AR, siswa kelas 1 SD. AR mengalami luka biru di punggung bawah tengkuk, akibat dicubit oleh oknum guru.
Hal itu terjadi karena AR yang merupakan warga negara asing (WNA) kurang mengerti bahasa Indonesia. Sehingga, ketika guru bersangkutan menjelaskan, AR kurang memahaminya.