Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Gangguan konsentrasi pada anak bisa ditemukan melalui Fisioterapi. Kata FTR. Niniek Soetini, M.Fis, Fisioterapis yang ditemui Basra (29/3), gangguan konsentrasi pada anak yang bisa dideteksi misalnya pada autisme.
ADVERTISEMENT
''Saya selalu mengajak anak kontak mata, kalau dia tidak memperhatikan berarti ada gangguan pada dia yang butuh penanganan lebih lanjut,'' kata Niniek.
Tak cuma dapat mendeteksi gangguan pada anak sejak dini, fisioterapi melalui pijatan juga bisa meningkatkan konsentrasi anak. ''Hormon stresnya turun, anak bisa lebih fokus mengerjakan sesuatu, misalnya belajar,'' tukasnya.
Menurut Niniek, idealnya fisioterapi perlu dilakukan dua minggu sekali. Ini sebagai akumulasi rasa capai pada anak, terutama mereka yang sedang aktif-aktifnya bergerak. Namun lain cerita jika fisioterapi dilakukan untuk menangani masalah pada anak, tentu intensitasnya perlu ditambah.
Meski memberikan dampak positif pada anak, namun pijat fisioterapi tak bisa dilakukan secara asal. Ada beberapa rambu yang perlu diperhatikan saat melakukan pijat fisioterapi pada anak.
ADVERTISEMENT
''Tekanan yang diberikan harus pas dan lembut agar anak tak merasa kesakitan. Mulailah dari area yang nyaman dulu, misalnya kaki. Kemudian minyak yang digunakan juga tidak asal, tapi minyak yang berpelumas tinggi, tidak berbau, dan tidak panas. Contohnya minyak kelapa ataupun minyak zaitun,'' jelas Niniek.
Hal lain yang perlu diperhatikan saat fisioterapi adalah jangan memaksa posisi anak karena justru akan membuat anak merasa tidak nyaman.
Untuk durasi waktu, pada anak usia kurang dari satu tahun fisioterapi dilakukan selama 20 menit. Sedangkan pada anak dengan usia diatas satu tahun, fisioterapi bisa berlangsung hampir 1 jam lamanya. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)