Konten Media Partner

Pilu Siswa SD di Surabaya, Dibanting Terduga Pelatih Lawan saat Selebrasi Gol

29 April 2025 8:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar video yang menunjukkan BAI terjatuh usai dibanting pria berpakaian hitam.
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar video yang menunjukkan BAI terjatuh usai dibanting pria berpakaian hitam.
ADVERTISEMENT
Nasib memilukan dialami siswa SD di Surabaya, inisial BAI (11 tahun). BAI dibanting oleh seseorang yang diduga pelatih tim lawan saat pertandingan futsal. Akibat insiden tersebut, BAI mengalami retak pada tulang ekor.
ADVERTISEMENT
Insiden yang dialami bocah laki-laki itu viral di media sosial. Dalam video viral tersebut, BAI terlihat sedang melakukan selebrasi usai mencetak gol dalam sebuah pertandingan futsal. Namun saat sedang asyik melakukan selebrasi di depan para pendukungnya, BAI tiba-tiba ditarik dari belakang oleh seorang pria yang diduga pelatih tim lawan. Usai menarik BAI, pria tersebut terlihat membanting tubuh kecil BAI ke lapangan.
Akibat kejadian itu, BAI mengaku masih mengalami nyeri di bagian punggung bawah.
“Di sini (punggung yang sakit). Iya (belakang), enggak ada lagi,” kata BAI sambil menunjuk bagian tubuh belakang yang masih sakit, (28/4).
BAI bercerita, selama pertandingan futsal antar SD/MI di Surabaya yang digelar di salah satu SMP swasta di Jalan Kawung, pada Minggu (27/4) itu situasi berlangsung kondusif dan tidak ada kericuhan.
ADVERTISEMENT
“Itu, pas selebrasi, terus ditarik dari belakang. Iya (tim saya menang), skornya 4-2. Enggak tahu (kenapa dibanting), enggak (ricuh), aman,” jelasnya.
Ia pun masih bisa melanjutkan permainan setelah dibanting. Namun rasa nyeri baru dirasakan BAI setelah pertandingan.
"(Pas bermain) enggak kerasa apa-apa, terus pas habis di-rontgen (diperiksa) itu baru kerasa (nyeri). (Setelah ini) enggak bisa main," ujarnya.
Atas kejadian tersebut, keluarga BAI melaporkannya ke Polrestabes Surabaya dan terbit laporan dengan nomor LP/B/389/IV/2025/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR pada Minggu 27 April 2025 jam 22.20 WIB.
Pada Senin (28/4) siang, korban didampingi keluarganya menjalani pemeriksaan di Polrestabes Surabaya.
Sementara itu, ayah korban, Bambang Sri Mahendra, mengungkapkan bahwa pihak rumah sakit melarang putranya tersebut untuk melakukan aktivitas berat dalam beberapa bulan ke depan.
ADVERTISEMENT
"Setelah di-rontgen terjadi keretakan tulang ekor. Anak ini tidak boleh bermain olahraga lagi yang keras-keras, disuruh istirahat antara 5 sampai 6 bulan sampai penyembuhan," tukasnya.