Plasma Konvalesen Menipis, 200 ASN/Non ASN Pemkot Surabaya Donor Ramai-ramai

Konten Media Partner
6 Februari 2021 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Skrining donor plasma konvalesen yang diikuti 200 ASN dan non ASN Pemkot Surabaya, Sabtu (6/2). Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Skrining donor plasma konvalesen yang diikuti 200 ASN dan non ASN Pemkot Surabaya, Sabtu (6/2). Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemkot Surabaya menetapkan Februari sebagai bulan donor plasma konvalesen. Ini ditandai dengan digelarnya skrining donor plasma konvalesen. Bertempat di Gedung Wanita Jalan Kalibokor, skrining yang digelar hari ini Sabtu (6/2) diikuti ratusan aparatur sipil negara (ASN) dan non ASN di lingkungan Pemkot Surabaya.
ADVERTISEMENT
“Ini bagian dari gebyar Arek Suroboyo Wani Donor Plasma Konvalesen. Hari ini kita buka dan diawali dari lingkungan ASN Pemkot Surabaya," ujar Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana disela acara.
Lebih lanjut pria yang kerap disapa WS ini menuturkan, sebenarnya acara hari ini dibuka secara umum namun karena animo masyarakat sangat tinggi dan keterbatasan personil dari PMI Surabaya, akhirnya di tahap awal ini dikhususkan untuk jajaran pemkot dan hanya diambil 200 orang.
Untuk hari ini ada sekitar 200 ASN dan non ASN dari jumlah sekitar 500 orang yang sudah didata. Mereka diambil sampel darahnya untuk dilakukan skrining oleh PMI Kota Surabaya. Jika lolos, mereka akan dikabari untuk melakukan donor plasma di Kantor PMI Surabaya Jalan Embong Ploso.
ADVERTISEMENT
“Kita buka dua gelombang dan juga nanti untuk masyarakat umum. Kita dulukan ASN dan non ASN karena bisa menjadi tauladan bagi masyarakat,” papar WS.
WS menyadari terapi plasma darah ini sangat penting untuk penanganan pasien COVID-19. Apalagi, dari data Pemkot sekitar 68 persen lebih pasien COVID-19 sembuh lewat terapi ini.
“Dari data kita, 68 persen lebih bisa sembuh dengan donor plasma konvalesen. Ini tinggal timing waktunya kapan diberikan. Kami sudah koordinasi dengan IDI, memang sebaiknya masih dalam kodisi sedang dan diberikan sehingga tidak sampai berat kondisinya,” jelasnya lagi.
Sementara itu, Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Surabaya dr Budi Arifah
menyampaikan terima kasih atas atensi yang diberikan Pemkot Surabaya kepada PMI.
ADVERTISEMENT
“Kami ucapkan terima atas inisiatif membantu PMI, tidak hanya sekali dan seterusnya secara bertahap nantinya,” ujar dr Budi.
Dia lantas mengungkapkan permintaan dari rumah sakit akan plasma konvalesen sekitar 70-100 pasien per harinya.
“Kebutuhan plasma tiap hari masuk 70-100 pasien. Alhamdulillah kita bisa stok plasma walaupun tidak banyak. Stok golongan dari AB 14 kantong, kemarin golongan darah O langsung habis. Tapi hari ini dan kemarin masih ada tambahan lagi,” paparnya.
Adapun mekanisme bagi penyitas COVID-19 untuk mendonorkan plasma konvalesen dimulai dari sampling darah dan skrining di PMI. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan infeksi menular lewat transfusi darah, konfirmasi golongan darah, skrining antibodi, filter antibodi COVID-19. Dan pemeriksaan kalsium, protein, serta albumin.
“Kalau semua memenuhi syarat, baru donor bisa dilakukan," simpulnya.
ADVERTISEMENT