Playground of Mataram, Cara Sekolah Cikal Kenalkan Seni dan Budaya pada Siswa

Konten Media Partner
3 Juni 2023 20:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah tiga tahun pandemi, Sekolah Cikal kembali menghadirkan selebrasi pembelajaran seni dan budaya dengan tema Playground of Mataram.
ADVERTISEMENT
Kegiatan selebrasi pembelajaran, seni, dan budaya Indonesia ini digelar pada 2-3 Juni 2023 di seluruh kampus Cikal, baik di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Hasto Pidekso selaku Kepala Sekolah Cikal Surabaya mengatakan, kegiatan tahunan ini merupakan proses pembelajaran integrasi tematik yang berhubungan dengan Mataram.
"Jadi, bagaimana pelajaran di kelas itu dikombinasikan dengan kontekstual Mataram klasik modern. Jadi ini tidak sekadar belajar, tapi mereka (siswa) juga bersenang-senang dan bereksplorasi tantang Mataram," kata Hasto ketika ditemui Basra, Sabtu (3/6).
Hasto mengungkapkan, jika kegiatan ini juga berkaitan dengan Kurikulum Merdeka. Di mana siswa dapat mengeksplorasi sebuah daerah secara lebih mendalam dan menghubungkannya dalam pelajaran serta kehidupan sehari-hari.
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Dengan adanya kegiatan ini, Hasto berharap guru-guru dan siswa dapat lebih kreatif dalam menggali lebih dalam terkait kebudayaan daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga diungkapkan Diecky Indrapraja Selaku project manager kegiatan. Diecky mengatakan, bahwa setiap pembelajaran itu bisa dikonteks kan pada budaya Indonesia.
"Jadi murid akan memiliki pemahaman korelasi tentang pembelajaran di dalam kelas. Dan itu juga akan bermanfaat di masyarakat. Harapannya anak-anak juga bisa lebih mengenal budaya dan mengetahuinya lebih dalam," tukasnya.
Sementara itu, Iqbal salah satu wali murid mengaku takjub dengan adanya kegiatan Playground of Mataram.
"Ini sangat luar biasa, ada budaya nusantara yang dibungkus dengan cara kekinian atau kebiasaan anak-anak saat ini. Anak saya juga sangat tertarik dan antusias dia mengikuti dengan baik," tuturnya.
Felisha Alodia Wardana salah satu siswa yang duduk di bangku kelas 6 ini mengaku senang dengan kegiatan tersebut. Bahkan dalam kegiatan itu, ia harus belajar secara intens tentang aksara Jawa.
ADVERTISEMENT
"Seru banget. Apalagi saya baru tahu tentang aksara Jawa. Belajarnya juga baru sebulan. Ke depan tentunya akan tertarik buat belajar yang lain," tukasnya.
Diketahui dalam kegiatan ini, Sekolah Cikal juga memberikan donasi ke empat sekolah yang ada di Jawa Tengah. Di mana donasi tersebut diperoleh dari sumbangan wali murid dan hasil penjualan merchandise dari siswa.