Konten Media Partner

Polip Rahim Bisa Sebabkan Kanker Rahim?

8 Desember 2023 9:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polip Rahim Bisa Sebabkan Kanker Rahim?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertanyaan:
Halo dok, saya Nurul di Surabaya. Usia saya 34 tahun. Saya ingin bertanya tentang polip rahim itu apa ya dok? Dan bagaimana gejalanya? Apakah polip Rahim bisa mengarah ke kanker endometrium? Kemudian apabila sudah kena polip masih memiliki pelung untuk bisa hamil? Terima kasih dok.
ADVERTISEMENT
Jawaban:
Halo Nurul, terima kasih pertanyaannya. Polip rahim adalah pertumbuhan jaringan atau daging abnormal yang berasal dari rongga rahim atau rongga serviks. Jadi ada dua, polip endometrium dan polip serviks.
Kalau polip endometrium ya asalnya dari rongga rahim. Sedangkan polip serviks berasal dari organ serviks.
Polip serviks tidak ada kaitannya dengan HPV. Sehingga meski sudah vaksin HPV masih ada kans untuk terkena polip serviks.
Polip sendiri bentuknya berbeda-beda. Ada yang bulat bagus, ada yang ireguler (tidak beraturan). Tapi selalu lebih lunak. Berbeda dengan miom. Miom itu kan ada yang bertangkai, polip juga ada yang bertangkai. Bedanya, miom yang bertangkai ujungnya itu keras dan berwarna putih. Kalau polip tangkainya lunak dan berwarna merah.
ADVERTISEMENT
Gejala polip kurang lebih sama dengan miom. Makanya banyak orang yang bingung. Salah satu gejalanya adalah haidnya tidak teratur atau haidnya banyak. Untuk membedakan apakah itu polip ataukah miom, maka perlu dilakukan pemeriksaan kuret patologi anatomi. Tapi sebelum itu bisa dilakukan USG.
Pemeriksaan USG yang efektif untuk mengetahui perbedaan tersebut adalah SIS atau saline infusion sonohysterography. Yakni, cairan khusus yang dimasukkan ke rongga rahim supaya rahimnya mengembang, baru setelah itu di USG. Sehingga nantinya akan ketahuan apakah itu miom, polip, atau malah kanker.
Polip sendiri umumnya bersifat jinak, hanya sekitar 5 persen saja yang bisa mengarah ke kanker (endometrium).
Cara lain untuk mengetahui apakah itu polip adalah dengan pemeriksaan endoskopi, di mana kamera masuk ke dalam uterus, diamati secara betul. Kalau (kamera) masuk ke dalam rahim namanya histeroskopi.
ADVERTISEMENT
Polip bisa terjadi pada semua wanita dari berbagai latar belakang usia. Tapi paling banyak terjadi pada wanita berusia di atas 35 tahun. Penyebab utama polip memang faktor usia. Semakin usia bertambah, fungsi dari dari organ tubuh akan semakin berkurang.
Faktor risiko lainnya adalah gaya hidup, seperti obesitas. Orang yang gemuk rentan terkena polip, tapi tidak menutup kemungkinan mereka yang kurus bisa mengalami polip. Hanya saja porsinya lebih banyak mereka yang gemuk (yang mengalami polip). Faktor hormonal juga bisa jadi faktor risiko terjadinya polip.
Ada pun polip perlu diambil apabila sering menyebabkan haid tidak teratur atau haidnya banyak. Kedua, polip terinfeksi sehingga menimbulkan nyeri perut. Selama polip itu tidak mengganggu, tidak terinfeksi, maka polip bisa tidak diambil.
ADVERTISEMENT
Terkait apakah bisa sudah kena polip masih bisa hamil. Polip itu memproduksi sitokin-sitokin inflamasi atau cairan atau suasana di dalam kandungan yang bisa menyebabkan susah hamil. Intinya, polip itu bisa mengganggu proses terjadinya kehamilan, baik itu polip serviks maupun polip endometrium.
Pertemuan antara sel telur dengan sperma sudah oke, hanya saja untuk nempel di dinding rahim itu tidak bisa karena ada polipnya. Jadi itu sebabnya polip endometrium lebih berperan terhadap kejadian sulit hamil, dibanding polip serviks.
Nah, ketika ada wanita yang melahirkan dan polip yang dimilikinya terputus tangkainya masih ada kans untuk bisa tumbuh lagi (polipnya) karena masih ada akarnya. Sehingga untuk membersihkan polip perlu dilakukan kuret. Dengan demikian penanganan polip itu sendiri perlu dicabut atau ekstirpasi, kemudian baru dibersihkan dengan kuret.
ADVERTISEMENT
Narasumber:
dr.Primandono S Perbowo Sp.OG Subsp Onk (K), Dokter Spesialis Onkologi Kandungan Adi Husada Cancer Center