Potensi Bisnis Menjanjikan dari Produk Olahan Sayur Microgreens

Konten Media Partner
28 Mei 2019 7:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anita Chandra Kusuma dan Dejamoe dan Microgreens yang dia kembangkan. Foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Anita Chandra Kusuma dan Dejamoe dan Microgreens yang dia kembangkan. Foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belum banyak petani di Indonesia yang mengembangkan potensi microgreens. Microgreens adalah sayuran yang dipanen di usia 7-14 hari setelah semai. Pada prinsipnya, waktu panen tanaman ada tiga tahapan. Panen usia 3-7 hari yang disebut kecambah, panen usia 7-14 hari yang dinamakan microgreens, dan panen di usia tanaman 40-60 hari.
ADVERTISEMENT
Tanaman microgreens terdiri dari bermacam sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian seperti arugula, bit hijau, basil, lobak, wortel, selada, bayam, kubis, sawi, peterseli, seledri, daun ketumbar dan mustard.
Microgreens ternyata lebih kaya protein, minyak nabati, dan enzim, sehingga lebih mudah untuk dicerna. Bahkan untuk vitamin C, E, K, dan beta-karoten, sayur microgreens punya nilai nutrisi lebih tinggi dibanding sayur yang dipanen di usia lanjut.
Mengetahui fakta tersebut, Anita Chandra Kusuma, mahasiswa dari Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya) membuat berbagai jenis olahan sehat berbahan microgreens.
''Awalnya kita terinspirasi dari lab kita yang banyak tanaman seperti ini (microgreens). Nah ternyata microgreens ini banyak manfaatnya, dan kami mencoba mengolahnya menjadi olahan sehat,'' ucap Anita ketika ditemui di Festival Kewirausahaan dan Inovasi bertajuk 'Craft Your Fun & Healthy Dessert', Senin (27/5).
Foto : Amanah Nur Asiah/Basra
Guna mengenalkan microgreens ini pada masyarakat, Anita dan teman-temannya berhasil membuat Microwrap (kebab sayur) dan Dejamoe.
ADVERTISEMENT
"Jadi kami ingin mengenalkan, jika microgreens ini bisa diolah jadi menu makanan yang menyehatkan dan banyak manfaatnya," tuturnya.
Olahan Dejamoe pun tak kalah menarik. Demi menciptakan cita rasa jamu yang diterima kalangan muda, minuman ini berisi bubble yang terbuat dari beras kencur dan temulawak.
Sedangkan untuk airnya, Anita menggunakan aloe vera agar minuman lebih segar.
"Jadi Dejamoe ini selain menyehatkan juga kaya manfaat. Salah satunya bisa melancarkan buang air besar (BAB)," kata Anita.
Ke depannya, Anita mengaku ia akan terus berinovasi membuat berbagai jenis makanan atau minuman dari microgreens.
"Karena microgreens ini baik bagi tubuh, jadi kami akan terus berinovasi untuk membuat makanan sehat," pungkasnya. (Reporter : Amanah Nur Asiah / Editor : Windy Goestiana)
ADVERTISEMENT