Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Prodi Desain Interior dan DKV PCU Raih Akreditasi Internasional dari AQAS
27 Maret 2023 14:26 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Dua program studi (prodi) Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif (FHIK)di Petra Christian University (PCU) kembali mendapatkan akreditasi internasional.
ADVERTISEMENT
Dua prodi yang mendapatkan akreditasi dari Agency for Quality Assurance through Accreditation of Study Programs (AQAS) adalah Prodi Desain Interior dan Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV).
Dr. Juliana Anggono selaku Wakil Rektor Bidang Akademik di PCU menuturkan, jika AQAS merupakan sebuah lembaga akreditasi internasional yang pusatnya di Jerman.
"Jadi mereka (AQAS) menyediakan layanan akreditasi dan menggunakan standar pendidikan tinggi di Eropa. Artinya, dua prodi kita di Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif berhasil dan diakui, jika proses pembelajaran atau pendidikan yang kita lakukan sesuai dengan pendidikan tinggi di Eropa," kata Juliana ketika ditemui Basra, Senin (27/3).
Juliana menuturkan, jika ada tujuh standar yang ditetapkan AQAS dalam memberikan akreditasi. Ketujuh standar itu adalah kualitas kurikulum, prosedur penjaminan mutu, pembelajaran, pengajaran dan penilaian mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Lalu ada penerimaan mahasiswa, kemajuan, pengakuan dan sertifikasi, staff pengajar, sumber belajar dan dukungan mahasiswa, dan keterbukaan informasi.
"Jadi tujuh kriteria tersebut yang ditetapkan. Sehingga kami bisa mendapatkan akreditasi dari AQAS," ungkapnya.
Sementara itu, Dwi Setiawan, Ph.D selaku Dekan Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif menjelaskan, untuk bisa mendapatkan akreditasi internasional tersebut, ia mengaku jika pihaknya harus mendaftar terlebih dahulu.
Di mana kedua prodi yang didaftarkan, sebelumnya sudah mendapatkan akreditasi tertinggi berulang kali di Indonesia.
"Kami merasa kita harus naik kelas lagi dan go international. Ini sesuai dengan visi PCU yang baru yang kaitannya sangat erat dengan internasionalisasi. Maka kami mendaftarkan diri. Apalagi kami juga sangat didukung dengan hibah dari pemerintah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dwi mengungkapkan, keunggulan dua prodi di Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif yaitu orientasinya yang mengarah ke industri.
Untuk Prodi DKV, terdapat program-program yang dapat mengarahkan mahasiswa ke industri yang spesifik. Misalnya, ada program desain fashion and textile.
"Itu kan menjawab kebutuhan industri. Lalu alumninya juga tersebar di industri terkemuka di mancanegara. Sementara untuk desain interior hampir sama, dia punya program IDS (interior desain and styling) dan IPD (interior produk desain) Itu semua berorientasi di industri," ungkapnya.
Terkait manfaat adanya akreditasi internasional itu, Dwi menuturkan, jika manfaatnya sangat banyak.
Pertama, mahasiswa dan orang tua atau wali bisa tahu, bahwa ketika anak mereka berada di dua prodi yang telah terakreditasi internasional dengan kualitas pendidikan tinggi yang setara dengan standar Eropa.
ADVERTISEMENT
"Dari proses akreditasi ini, selain mendapat pujian kita mendapatkan masukan dan rekomendasi. Jadi kita bisa belajar banyak terkait hal itu untuk memperbaikinya supaya kita semakin hari semakin baik," tuturnya.
Ketiga, fakultas dan prodi PCU mempunyai modal besar untuk bekerja sama dengan fakultas atau prodi lain di seluruh dunia termasuk di Eropa. "Karena prodi kami sudah terakreditasi secara internasional. Jadi kesempatan kerja sama ke depan terbuka lebih luas," tambahnya.
Keempat, alumni dan mahasiswa PCU lebih mudah untuk pergi ke institusi di luar negeri. "Jadi ketika mereka ingin mendapat gelar ganda kesempatannya lebih besar. Dan untuk alumni, mereka mempunyai kesempatan bekerja baik di dalam atau di luar bisa lebih terbuka lagi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya akreditasi internasional ini, pihaknya berharap, prodi-prodi lain di PCU dapat menyusul untuk mendapatkan akreditasi yang sama.
"Ini kami lakukan, sehingga para lulusan kami juga bisa bersaing dengan mahasiswa luar negeri," tukasnya.