Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Prof Nuh: Zaman Serba Cepat, Mahasiswa Harus Jadi Pembelajar Sejati
12 September 2023 18:20 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Di zaman yang serba cepat ini, kita dituntut untuk terus bergerak maju seperti berkembangnya teknologi yang pesat serta perubahan gaya hidup yang semakin cepat. Untuk itu menjadi mahasiswa masa kini harus menjadi pembelajar sejati. Hal ini seperti diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2010-2014, Prof Mohammad Nuh.
ADVERTISEMENT
"Kita berada dalam zaman yang serba cepat. Dalam kehidupan yang makin kompleks rasanya tiap bidang butuh bantuan, karena memang sejatinya kita sebagai makhluk Tuhan diciptakan untuk saling membantu dan dibantu, termasuk soal belajar dan pengetahuan,” kata Prof Nuh saat memberikan kuliah umum berjudul 'Becoming True Lifelong Learners' dalam pengukuhan mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Selasa (12/9).
Prof Nuh lantas mengambil contoh tentang perkembangan artificial intelegen (AI) yang kini berkembang pesat dan begitu cepat di segala bidang ilmu pengetahuan.
Prof Nuh menekankan, ke depan dalam perkembangannya jika mahasiswa tidak membuka diri dalam mindset dan belajar, maka dia akan tertinggal.
“AI akan terus berkembang dengan kemampuan pikir manusia dalam mencari berbagai macam solusi yang bergerak cepat, karena itu sikap terpenting bagi Anda sebagai mahasiswa Unusa yang sedang dan akan memperdalam ilmu pengetahuan di berbagai program studi adalah menjadi pembelajar sejati (true learners), yang tidak akan pernah bosan untuk belajar,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Pengukuhan itu sendiri diikuti 2.154 mahasiswa baru tahun akademik 2023-2024. Mahasiswa baru yang dikukuhkan berasal dari 20 Program studi yang dimiliki Unusa, mulai dari prodi-prodi vokasi, akademik, profesi dan Program Studi Magister Keperawatan Terapan.
Dari mahasiswa baru itu terdapat mahasiswa asing, yakni dari Timor Leste 8 mahasiswa dan dari Filipina 4 mahasiswa.
Selain pengukuhan mahasiswa baru, acara ini juga digabung dengan penerimaan program pertukaran mahasiswa dari kampus lain (inbond). Tahun ini sebanyak 61 mahasiswa dari 23 PTN-PTS kampus lain mengikuti kuliah di Unusa. Mereka akan belajar di sembilan program studi.
Sementara itu, mahasiswa Unusa mengikuti pertukaran mahasiswa yang kuliah di kampus lain (outbond) tahun ini berjumlah 17 mahasiswa, sedang satu mahasiswa Unusa berhasil diterima dalam program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di Hongaria.
ADVERTISEMENT
Dalam laporannya Wakil Rektor I Bidang Kemahasiswaan dan Akademik, Prof Kacung Marijan, Ph.D., mengatakan bahwa terkait dengan Renstra Unusa tahun 2023-2028, sejak tahun lalu Unusa telah menerima mahasiswa asing dan terus meningkatkan kerja sama dikawasan regional.
“Tahun ini dari dua ribu lebih mahasiswa yang dikukuhkan ada 12 mahasiswa asing yang belajar di beberapa program studi. Sementara mahasiswa asal Indonesia bukan hanya dari Jawa Timur melainkan juga berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu dalam sambutan pengukuhannya, Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng, mengajak mahasiswa baru Unusa untuk belajar dan ikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan pimpinan perguruan tinggi, dekan atau program studi.
“Tapi jangan lupa pula untuk aktif membangun jejaring dan mengikuti berbagai unit kegiatan kemahasiswaan. Sebagai upaya untuk menyiapkan generasi rahmatan lil alamin, Unusa tidak hanya menuntut nilai akademik yang bagus tetapi juga di berbagai kegiatan non-akademik untuk memperkuat kemampuan soft-skil, dan juga menambah kemampuan keterampilan lainnya. Karena itu, di Unusa kami sudah lama memberlakukan satuan kredit prestasi (SKP),” paparnya.
ADVERTISEMENT
Prof Jazidie juga menyampaikan bahwa terhitung mulai tahun akademik sekarang ini, mahasiswa Unusa yang akan lulus dan menyelesaikan studinya akan memperoleh satu sertifikat kompetensi sesuai dengan program studinya secara gratis. Unusa telah menyiapkan sedikitnya 33 skema kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah terlisensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Indonesia (BNSP).
Prof Jazidie perlu menyampaikan hal itu di depan mahasiswa baru, untuk memotivasi mahasiswa baru bahwa Unusa bukanlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang biasa-biasa saja, tapi PTS yang luar biasa.
“Dalam bidang akademik pada tahun ke-10 ini Unusa telah mencatatkan diri di peringkat pertama dalam capaian publikasi Scopus di antara perguruan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama dan seorang dosen di Unusa tercatat sebagai 2 persen dari saintis dunia. Menurut Webometrik Juli 2023, Unusa telah menempati urutan ke-9 dari PTS terbaik di Indonesia dan peringkat ke-38 dari seluruh PTS PTN di Indonesia,” tandasnya.
ADVERTISEMENT