Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Profesor di Surabaya Manfaatkan Serat Ampas Tebu Jadi Interior Mobil
18 Januari 2024 10:57 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sukses melakukan penelitian mengenai bahan material mobil yang ramah lingkungan, menjadikan Dr. Juliana Anggono, S.T., M.Sc. resmi menyandang gelar Profesor di bidang ilmu Teknik Mesin PCU (Petra Christian University). Penelitian yang dilakukan Prof Juliana ini berkaitan dengan adanya the perfect
ADVERTISEMENT
storm atau badai yang sempurna yang menerjang segala kini kehidupan, seperti efek pandemi COVID-19, perubahan iklim, krisis energi dan pangan, serta ketegangan geopolitik.
"Terkait krisis energi dan pengurangan CO2 diperlukan respons global dan ini telah memberikan tekanan lebih lanjut pada industri otomotif khususnya di negara-negara maju," tuturnya, Kamis (18/1).
Prof Juliana meneliti mengenai komposit bahan alam yang dibuat sebagai bahan material mobil. Komposit merupakan suatu material yang berasal dari percampuran dua bahan yang berbeda. Tujuannya adalah sifat baik dari masing-masing bahan itu bisa saling melengkapi sehingga juga bisa saling menguatkan.
Serat alam yang dimanfaatkan adalah serat ampas tebu dari pabrik gula di Sidoarjo, yang dicampurkan dengan matriks polipropilena (PP).
“Plastik punya sifat sangat lunak, tapi begitu dikasih serat ampas tebu yang punya sifat lebih kuat maka bahan plastiknya tadi akan jadi lebih kuat dan kaku,” terang dosen sekaligus Wakil Rektor bidang Akademik PCU ini.
ADVERTISEMENT
Prof Juliana mengungkapkan jika sebelumnya telah mengeksplorasi berbagai serat alam, mulai dari serat pohon palem, kulit kacang mete, kluwak, biji salak, sekam padi, hingga bonggol jagung. Namun pilihannya berlabuh pada serat ampas tebu karena juga melihat dari segi ketersediaan bahannya yang relatif mudah.
Serat ampas tebu tersebut diaplikasikan sebagai lapisan dalam interior bagian kursi penumpang mobil sedan.
"Saya menelitinya untuk mobil sedan ya. Di bagian kursi mobil sedan yang belakang dekat dengan bagasi itu kan ada parcel tray, di belakang kursi belakang. Nah sebagai lapisan itu. Tapi tidak tertutup kemungkinan serat tebu ini bisa untuk bagian lain untuk jenis-jenis mobil yang lebih besar dari sedan. Bisa untuk lapisan pintu bagasi dan lainnya," paparnya.
ADVERTISEMENT
Prof. Juliana melihat bahwa material yang ringan tapi kuat seperti yang ditelitinya itu dibutuhkan dalam industri otomotif.
“Sekarang mobil harus diproduksi dengan material yang ringan supaya tidak banyak menggunakan bahan bakar agar dapat mencegah polusi. Makanya banyak mobil yang memilih pakai bahan plastik, tapi plastik itu kan tidak sustainable. Oleh karena itu, yang paling tepat adalah dengan menambahkan serat alam di dalam bahan yang dipakai, supaya dia tetap kuat tapi juga ramah lingkungan dan sustainable,” jelasnya.
Menurutnya serat alam merupakan bahan yang punya sifat unik tiap individual seratnya. Menambahkan serat alam ke dalam plastik akan mengurangi pemakaian plastik dan juga jejak karbon tapi dapat menghasilkan material yang kuat.
“Saya percaya masih banyak peluang yang bisa di-explore untuk penggunaan serat alam atau bahan alam untuk membuat komposit yang ringan, kuat, dan ramah lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh dunia industri, khususnya industri otomotif dan peralatan olah raga misalnya. The future is green dengan semakin bertambahnya antusias masyarakat menghargai planet kita maka akan menarik industri mengembangkan produk dengan muatan bahan alam,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Selain Prof. Juliana, PCU juga mempunyai 3 guru besar baru lainnya. Yakni, Prof. Dr. Dra. Juniarti, M.Si., Ak., CA., CMA., Prof. Dr. Njo Anastasia, S.E., M.T., dan Prof. Dr. Zeplin Jiwa Husada Tarigan, S.T.,M.M.T.