Konten Media Partner

Program SMA Double Track Diharapkan Bisa Kurangi Angka Kemiskinan di Jatim

15 September 2024 8:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur Suhartatik, saat kegiatan monev double track di SMAN 1 Sampang, Sabtu (14/9). Foto: Masrutoh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur Suhartatik, saat kegiatan monev double track di SMAN 1 Sampang, Sabtu (14/9). Foto: Masrutoh/Basra
ADVERTISEMENT
Diselenggarakan sejak 2018, program SMA Double Track diharapkan turut andil dalam mengurangi angka kemiskinan di Jawa Timur. Hal ini seperti dituturkan Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur Suhartatik.
ADVERTISEMENT
"SMA Double Track ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi para lulusan SMA di Jatim sehingga angka pengangguran berkurang. Lulusan SMA Double Track juga bisa merekrut warga untuk bekerja dengannya. Kalau angka pengangguran terus berkurang maka angka kemiskinan di Jatim juga akan berkurang, bahkan mungkin bisa jadi nanti akan zero kemiskinan di Jatim," ungkap Suhartatik disela kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) SMA Double Track di kawasan SMA Sampang dan Pamekasan, yang digelar di SMAN 1 Kedungdung Sampang, (14/9).
Suhartatik melanjutkan, SMA Double Track merupakan salah satu program unggulan Dindik Jatim yang bekerja sama dengan ITS untuk memberikan keterampilan kepada siswa SMA/MA, sehingga jika mereka lulus dan belum memiliki kesempatan untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi maka siswa tersebut memiliki bekal mandiri untuk berwirausaha atau bekerja di daerahnya sesuai skill yang didapatkan.
ADVERTISEMENT
Program double track ini diterapkan di 133 sekolah SMA/MA yang mayoritas merupakan sekolah di tempat terpencil atau pinggiran.
"Melalui program Double Track para lulusan SMA dipersiapkan agar memiliki kemampuan soft skill di era tantangan dunia kerja dan industri yang kini beralih ke teknologi," imbuh Suhartatik.
Dijumpai dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Program Double Track dari ITS M Zainal Asrori mengatakan, tahun ini ada 8.146 siswa di 133 SMA di 28 kabupaten yang mengikuti program tersebut. Untuk melatih keterampilan soft skill 8.000 lebih siswa SMA, ITS melibatkan 278 instruktur dari berbagai kompetensi.
"Untuk tahun ini ada keterampilan baru yang diberikan kepada siswa peserta Double Track, yakni literasi keuangan secara digital. Kami menggandeng salah satu bank untuk memberikan pelatihan keuangan secara digital agar para peserta nantinya dapat mengelola keuangan dari hasil usahanya dengan baik," tutur Asrori.
ADVERTISEMENT