Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Belum genap sebulan sejak dibuka kembali pada Minggu (19/4), Pusat Grosir Surabaya (PGS) untuk kedua kalinya ditutup pada Selasa (28/4).
ADVERTISEMENT
Penutupan yang dilakukan selama dua minggu ke depan (28 April - 11 Mei) ini bersamaan dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mulai diterapkan di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.
Pengembang PGS, Priyo Setiabudi menuturkan, penutupan tersebut dilakukan karena pihaknya ingin taat pada Peraturan Gubernur (Pergub) dan Peraturan Wali Kota (Perwali) terkait penerapan PSBB.
Bahkan dalam Perwali Surabaya Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Pedoman PSBB pasal 14 disebutkan toko penyedia barang retail yang diperbolehkan buka yaitu pasar rakyat, toko swalayan berjenis minimarket, supermarket, hingga warung klontong yang meyediakan barang kebutuhan sehari-hari.
"Penutupan ini kami lakukan untuk mengurangi kumpulan orang, agar pandemi ini segera berakhir. Kami melakukan physical distancing dan social distancing. Apalagi di sini (PGS) kan nggak ada apotek atau yang jual sembako. Penjual pakaian juga enggak boleh buka," ucap Priyo, Kamis (30/4).
ADVERTISEMENT
Priyo mengatakan, keputusan menutup PGS ini sudah dikoordinasikan dengan para pedagang yang ada di PGS.
"Ini semua kami lakukan agar corona di Surabaya segera berlalu. Jangan sampai pusat grosir ini menjadi tempat penyebaran virus. Jadi kita jalankan dulu sesuai dengan peraturan yang berlaku," tutupnya.