Puluhan Kuliner Legendaris Khas Kawasan Segitiga Emas Jateng Hadir di Surabaya

Festival Joglo Semar yang menghadirkan kuliner legendaris dari Jogja, Solo, dan Semarang. Foto: Masruroh/Basra

Sebanyak 150 menu makanan legendaris yang khas dari kawasan segitiga emas Jawa Tengah hadir di Kota Surabaya. Kawasan segitiga emas tersebut yakni Jogja, Solo, dan Semarang. Kawasan segitiga emas ini dikenal sebagai kawasan Joglosemar.

Puluhan kuliner legendaris tersebut hadir dalam Festival Joglo Semar yang digelar di Grand City Mall Surabaya hingga 27 Oktober 2024.

Febriyanto Rachmat CEO Samsaka Group atau Jiiscomm yang merupakan penyelenggara event ini, menjelaskan dipilihnya Kawasan Joglo Semar lantaran kawasan atau wilayah ini merupakan segitiga emas yang berada di kawasan Jawa Tengah.

"Berasal dari tiga kota yang berbeda, Jogja, Solo, dan Semarang, wilayah Joglo Semar memiliki sejarah panjang dalam pembangunannya, hingga sukses menjadi pusat perkembangan ekonomi di tengah- tengah Pulau Jawa," tuturnya, Kamis (24/10).

Febriyanto melanjutkan, potensi wisata kawasan Joglo Semar tidak melulu karena lokasinya yang cukup strategis dengan salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Candi Borobudur. Melainkan Joglo Semar juga memiliki beragam potensi dan keunggulan yang ditawarkan dari ketiga daerah tersebut.

Misalnya, Kota Jogja yang masih kental dengan peninggalan bangunan heritage-nya, Kota Solo yang lekat dengan budaya Jawa nya, serta Semarang yang memiliki jejak sejarah di kawasan Kota Lama.

“Hadirnya kuliner otentik di Kuliner The Legendary of Joglo Semar ini tentunya memberikan pengalaman kenangan, memorable dan nostalgia di tiga kota kawasan segitiga emas Jawa Tengah, terutama bagi pengunjung yang ingin mencicipi makanan khas dan kangen akan cita rasa otentik Indonesia terutama di Kota Jogja Solo dan Semarang," tukasnya.

Sementara itu, Agustine selaku Senior General Manager Grand City Mall Surabaya menuturkan, event ini kuliner yang sudah eksis selama puluhan tahun dari wilayah Kota Jogja, Solo dan Semarang.

Event ini sekaligus mengajak pengunjung untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas interaktif yang mengedukasi tentang kekayaan budaya kuliner di tiga kota di Jateng dan kekayaan kuliner Indonesia.

“Kesempatan ini tentunya menjadi ajang yang sangat baik untuk terus melestarikan keanekaragaman kuliner Indonesia dan memperkuat ikatan antara budaya dari makanan itu sendiri, terkhusus daerah Yogyakarta, Solo, dan Semarang,” ungkap Agustine.

Agustine menambahkan, Festival Kuliner The Legendary of Joglo Semar bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang merayakan keragaman budaya Indonesia dan menghargai warisan kuliner yang kaya.

Di event ini, generasi muda diharapkan semakin mencintai dan menghargai kekayaan kuliner Indonesia serta melestarikan tradisi dan cita rasa asli daerah.

“Semoga dengan diselenggarakannya Festival Kuliner The Legendary of Joglo Semar ini, masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya, dapat menyantap kelezatan berbagai menu makanan khas dari ke tiga kota tanpa harus melakukan perjalanan jauh ke kota asal mereka," tuturnya.

Ia mengatakan, festival ini diikuti lebih dari 50 tenan legendaris dengan lebih dari 150 menu makanan dari Kota Yogya, Solo, dan Semarang, serta beberapa daerah lain di Indonesia.

Festival Kuliner The Legendary of Joglo Semar melibatkan tenan-tenan kuliner otentik dari tiga kota kawasan segitiga emas Jawa Tengah seperti Asem Asem Koh Liem 1978 Semarang, Satel Buntel H. Bejo 1971 Solo, Gudeg Koyor Yu Par 1980 Yogyakarta, Es Puter Cong lik 1970 Semarang dan masih banyak lainnya.