Putri Tanjung Bicara Masa Depan Brand Kecantikan Lokal Indonesia

Putri Tanjung, pengusaha dan staf khusus presiden (tengah). Foto-foto: Masruroh/Basra

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada 2018, perkembangan industri kosmetik nasional mengalami pertumbuhan 20% atau empat kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional pada 2017.

Putri Tanjung, pengusaha dan staf khusus presiden mengungkapkan, produk dan brand lokal tak kalah dengan produk dan brand asing. Kualitasnya bagus dengan harga terjangkau, sehingga akan mampu bersaing dengan produk dan brand asing di Indonesia. Bahkan akan mampu menembus pasar luar negeri jika dikemas menarik dan memenuhi ketentuan.

“Beauty brand yang bagus, aman dan memenuhi syarat akan dikenal masyarakat luas. Juga harus meningkatkan kualitas agar bisa diterima pasar luar negeri,” ujar Putri, saat menghadiri pembukaan Female Daily Studio pertama di Surabaya, (5/8).

Female Daily (FD) Studio Surabaya yang diisi sekitar 80 persen produk dan brand lokal yang sudah dikurasi.

Lebih lanjut dikatakan Developing Creative Business sekaligus CEO Trans Digital Lifestyle Group ini, produk dari brand kecantikan lokal Indonesia sangat luar biasa pertumbuhannya. Saat ini ada banyak produk yang inovatif yang tidak kalah kualitasnya dengan brand luar.

"Aku merasa produk lokal lebih sesuai sama kulit kita. Jadi, aku senang banget. Semoga lebih banyak lagi produk lokal kosmetik di Indonesia," tukasnya.

Sementara itu CEO Female Daily Network, Hanifa Ambadar mengatakan, pertumbuhan produk kecantikan lokal sangat luar biasa. Ini bisa dilihat dari pagelaran Expo Beauty baik di Surabaya maupun Jakarta, di mana terdapat hampir 70 persen produk dari brand lokal.

"Prospek brand lokal luas banget, Indonesia penduduknya banyak banget. Apalagi sekarang anak-anak muda juga sudah sangat peduli dengan penampilannya. Kalau dulu baru mulai pakai make up ketika sudah bekerja, nah sekarang sudah tidak begitu. Umur belasan sudah mulai pakai skincare dan lain-lain," tandasnya.

Female Daily (FD) Studio sendiri diisi sekitar 80 persen produk dan brand lokal yang sudah dikurasi. FD Studio juga terbuka bagi produk UKM asal terdaftar di BPOM dan lulus kurasi.