Konten Media Partner

Rahdisty, Siswa SMAN 17 Surabaya jadi Paskibraka Penurunan Bendera HUT RI di IKN

18 Agustus 2024 7:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paskibraka penurunan bendera HUT RI di IKN.
zoom-in-whitePerbesar
Paskibraka penurunan bendera HUT RI di IKN.
ADVERTISEMENT
Warga Kota Surabaya harus bangga kepada Rahdisty Syawalia Yogi, karena ia terpilih menjadi Tim Pasukan Indonesia Maju yang bertugas sebagai pasukan penurunan bendera dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (17/8) sore. Rahdisty merupakan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) perwakilan dari Surabaya, Jawa Timur, yang terpilih di tingkat nasional dalam pelaksanaan rangkai upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI di IKN.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu mengatakan, bahwa saat ini Rahdisty bertugas di Tim 8 dalam upacara penurunan bendera di IKN.
“Ya, dia bertugas di Tim 8 upacara penurunan bendera di IKN. Sebagai arek Suroboyo tentunya bangga (Rahdisty) bisa mengikuti upacara yang pertama kalinya di ibu kota negara baru di tahun 2024 ini,” kata Maria, Minggu (18/8).
Maria menjelaskan, siswa kelas X SMA Negeri 17 Surabaya ini adalah satu-satunya Paskibraka asal Surabaya, Jatim, yang terpilih sebagai paskibraka tingkat nasional dalam HUT ke-79 RI tahun 2024.
“Jadi dia belum sempat bertugas di Surabaya, akan tetapi langsung terpilih bertugas di nasional. Dia menjalani karantina mulai tanggal 3 Juli sampai sekarang,” kata Maria.
ADVERTISEMENT
Maria berharap, terpilihnya Rahdisty sebagai pasukan penurunan bendera di upacara kali ini, bisa berbagi pengalaman kepada warga, khususnya arek-arek Suroboyo ke depannya.
“Harapannya, ketika kembali ke Surabaya nanti dia mendapatkan pengalaman dan dapat berbagi pengalamannya menjadi petugas penurunan bendera di IKN,” harapnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 17, Elis Ristyorini turut bangga atas terpilihnya Rahdisty sebagai tim paskibraka nasional di IKN. Elis menyebutkan, sebelum lolos sebagai tim paskibraka tingkat nasional, Rahdisty mengikuti berbagai tahap seleksi mulai dari tingkat kota.
Elis menjelaskan, saat itu ada empat orang siswa dari SMAN 17 Surabaya yang lolos dalam seleksi paskibraka di tingkat kota. Setelah lolos di tingkat kota, satu di antara yakni Rahdisty, diikutkan ke dalam seleksi paskibraka di tingkat provinsi.
ADVERTISEMENT
Setelah berhasil di tingkat provinsi, kemudian, Rahdisty diikutkan seleksi di tingkat nasional hingga akhirnya lolos menjadi satu-satunya paskibraka yang mewakili Surabaya, Jatim di tingkat pusat.
“Jadi yang bertugas di tingkat kota hari ini ada tiga orang, kemudian di tingkat nasional ada Rahdisty. Ini bukan sekadar kebanggaan, akan tetapi juga menjadi motivasi bagi teman-temannya. Bukan hanya pada teman-temannya, akan tetapi juga bagi bapak-ibu gurunya,” kata Elis.
Elis menerangkan, Rahdisty adalah sosok siswa yang disiplin di sekolahnya. Sejak awal masuk SMAN 17, siswa yang sebentar lagi menjalani pendidikan kelas XI itu sudah tertarik dengan kegiatan ekstrakurikuler paskibra. Oleh karena itu, Elis tak heran jika muridnya itu bisa sampai lolos sebagai paskibraka di tingkat nasional.
ADVERTISEMENT
“Dari sisi kedisiplinan memang sudah terbentuk sejak awal. Anaknya juga sopan, dan sisi karakter kedisiplinannya sudah terbentuk. Dari segi akademik, Rahdisty juga tidak pernah ada masalah,” terangnya.
Dirinya berharap, prestasi yang diraih oleh Rahdisty kali ini bisa menjadi motivasi dan contoh bagi teman-temannya di sekolah.
“Anak-anak merasa bangga, ternyata bisa, meskipun SMA 17 ini berada di pinggir begitu, ternyata bisa berprestasi di tingkat nasional selama kita mau, kami harap ini bisa menjadi contoh bagi yang lainnya,” harapnya.
Ia menambahkan, sebagai penunjang prestasi, SMAN 17 Surabaya juga menerapkan pendidikan karakter kepada siswa. Karena menurutnya, pendidikan karakter itu penting untuk mengatasi perkembangan lingkungan remaja di zaman sekarang.
“Kami di SMAN 17 itu sepakat, yang diutamakan adalah pendidikan karakternya. Kami yakin, kalau karakter sudah terbentuk dengan baik, otomatis disiplinnya ada, kemampuan akademik dan non akademiknya juga mengiringi,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT