news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Raih Untung dari Bisnis Maggot, Lalat Pemakan Sampah yang Harganya Ratusan Ribu

Konten Media Partner
30 Agustus 2021 18:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maggot.
zoom-in-whitePerbesar
Maggot.
ADVERTISEMENT
Di masa pandemi COVID-19, budidaya maggot atau black soldier fly (BSF) bisa menjadi peluang bisnis baru yang menguntungkan. Pasalnya maggot bisa juga dibudidayakan untuk makanan lele, ayam, hingga burung.
ADVERTISEMENT
“Kalau panen larva bisa juga untuk makanan unggas dan ikan. Karena proteinnya sangat besar, terutama yang usia 10-12 hari,” ujar Supri, pengawas Rumah Kompos Wonorejo, Surabaya, Senin (30/8).
Bagi warga Surabaya yang ingin belajar budidaya maggot, bisa datang ke Rumah Kompos Wonorejo. Selain bisa belajar budidaya maggot, disini warga juga akan mendapatkan bibit maggot secara cuma-cuma.
Nantinya maggot yang bisa dijual berupa maggot segar, maggot kering atau yang sudah mati, dan telurnya. Untuk maggot segar bisa dijual mulai Rp6 ribu per kilogram. Maggot kering atau yang sudah mati bisa dijual mulai Rp20 ribu per 100 gram. Sedangkan telurnya dapat dijual mulai harga Rp6 ribu per gramnya.
Dijelaskan Supri, di Rumah Kompos Wonorejo proses pengembangbiakan mulai dari telur hingga maggot dilakukan secara detail dan pengawasan ahlinya.
ADVERTISEMENT
"Ada dua proses pengembangbiakan maggot yang dilakukan. Pertama, dikhususkan untuk mengurai sampah organik menjadi pupuk kompos. Kedua, dibudidayakan untuk menghasilkan larva dan telur maggot," paparnya.
Dalam proses penguraian sampah menjadi pupuk kompos, larva maggot setiap tiga hingga empat hari selalu diberi makanan sampah organik.
Untuk per boks yang terisi sekitar 10 ribu ekor larva maggot diberi makanan 4 kg sampah. Setelah berlangsung 12 hari, maka sampah yang sudah terurai itu bisa diambil dan disaring dengan menggunakan alat semacam mesin penyaring.
“Pupuk ini yang biasa dipakai untuk tanaman di taman-taman yang tersebar di Surabaya,” imbuhnya.
Sedangkan di nursery room atau ruang yang dipakai pengembangbiakkan mulai dari telur hingga menjadi lalat, ada beberapa tahapan mulai dari telur BSF sebanyak 500-900 telur. Telur-telur itu akan menetas 3-4 hari dengan urutan bayi larva, larva dewasa, prepupa, pupa, BSF, dan dikawinkan.
ADVERTISEMENT
Untuk yang kawin, maggot diberi ruang yang lebih besar dibandingkan saat masih larva atau pupa. Ruang kawin dibuat dari material yang menyerupai gorden tempat tidur bayi. Terdapat banyak lubang kecil.
"Maggot memiliki fase hidup yang singkat. Maggot jantan mati setelah mengawini betina. Seperti jantan, maggot betina bakal menyusul si jantan mati setelah bertelur," pungkasnya.