Konten Media Partner

Ratusan Sampah Kemasan Saset Dibuang di Sungai Gogor

1 Maret 2022 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah kemasan saset yang ditemukan di aliran Sungai Gogor. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sampah kemasan saset yang ditemukan di aliran Sungai Gogor. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kegiatan Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) Ecoton berkolaborasi dengan Polisi Air melakukan kegiatan brand audit. Mereka mengumpulkan dan memunguti sampah yang hanyut dan tersangkut di aliran Sungai Gogor, anak Sungai Brantas di Wonosalam, Jombang, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
"Kami kemudian menggolongkan berdasarkan merk dan pabrik yang membuat produk dari sampah kemasan tersebut," ujar Arum Wismaningsih, salah satu aktivis Ecoton, Selasa (1/3).
Lebih lanjut alumnus Biologi Universitas Jember ini menjelaskan, kegiatan mungut sampah plastik ini dilakukan dua minggu sekali untuk membersihkan sungai dari sampah plastik. Kegiatan ini disebut sebagai Brand Audit.
Minggu hingga Senin (27-28/2/2022) selain melakukan uji kualitas air dengan Biotilik, tim polisi air bersama tim ESN melakukan brand audit dan berhasil mengumpulkan 200 lembar sampah plastik yang didominasi oleh saset bungkus makanan.
"Paling banyak ditemukan sampah jenis saset dan nyangkut di bebatuan," ujar Chelsea Florencia Cantika, aktivis dari tim Polisi Air, yang juga siswi kelas VIII SMPN 1 Wonosalam.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Chelsea, dari 200 lembar sampah yang berhasil dikumpulkan 50% nya adalah sampah dari produk Wings seperti kecap Sedap, So Klin, Mie Sedap dan sabun Ekonomi.
Selain produk Wings, terdapat 4 brand atau merk terbanyak yang ditemukan menjadi sampah di Sungai Gogor. Keempatnya adalah Marimas, Unilever, Unicharm yang memproduksi popok bayi Mamypoko, kemudian kemasan sachet dari Ajinomoto.
"Sampah saset di sungai harus dikendalikan karena lambat laun akan terpecah menjadi mikroplastik. Selain itu akan mengganggu pemandangan karena saat ini Wonosalam telah menjadi salah satu destinasi wisata Jawa Timur," ungkap Amirudin Muttaqin, peneliti senior Ecoton.
Lebih lanjut alumni Teknik Lingkungan UPN Jatim tersebut mendorong agar Pemkab Jombang menyediakan tempat sampah khusus sampah popok dan tanggungjawab produsen untuk mendesign ulang packaging agar bisa didaur ulang. Pasalnya, selama ini sampah saset sulit didaur ulang yang akhirnya dibakar dan menyebabkan polusi dioksin.
ADVERTISEMENT