Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Rayakan Dies Natalis ke-57, Fakultas Bahasa dan Seni UNESA Terbitkan 41 Buku
24 Desember 2021 20:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya (FBS UNESA) menerbitkan 41 buku sebagai kado Dies Natalis ke-57 UNESA. Ke depan, FBS menargetkan bisa meluncurkan lebih banyak karya untuk masyarakat dan bangsa.
ADVERTISEMENT
Moch Khoiri, penanggung jawab acara menyatakan pada Jumat, 24 Desember 2021, bahwa acara tersebut digelar pada Rabu (22/12/2021) dengan tujuan untuk mewadahi tulisan atau karya dosen-dosen di lingkungan FBS sekaligus mengumumkan kepada publik bahwa FBS punya karya yang bisa dibaca dan dinikmati khalayak.
Selain itu menjadi motivasi bagi para dosen dan penulis sehingga ke depan bisa menghasilkan lebih banyak lagi karya yang mencerdaskan bangsa. “Launching 41 judul buku sekaligus ini adalah yang pertama setidaknya di UNESA, tidak tahu kalau di luar apakah ada yang pernah meluncurkan serentak seperti ini,” ujarnya di UNESA.
Dia berharap, jumlah itu bisa terus meningkat, 50 bahkan lebih bagus lagi bisa tembus 100 karya. “Kami harap, buku-buku ini menjadi inspirasi dan pencerahan bagi masyarakat,” harapnya.
ADVERTISEMENT
Dekan FBS UNESA, Trisakti menyatakan bahwa acara itu merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi FBS dan itu sekaligus sebagai kado berupa karya-karya terbaik untuk UNESA dan bangsa Indonesia.
“Hari ini sangat monumental bagi keluarga besar civitas academica FBS, bertepatan dengan perayaan Dies Natalis ke-57 UNESA, perayaan Hari Ibu dan Hari Ulang Tahun Guru Besar FBS UNESA, Pak Setya Yuwana Sudikan,” ujarnya.
Guru Besar Ilmu Sastra UNESA Prof Setya Yuwana Sudikan menyatakan bahwa peluncuran buku itu sebagai bagian dari upayanya untuk memberi sesuatu yang berharga bagi FBS maupun masyarakat lewat karya-karya dan gagasan.
Kalau bisa hidup ini tidak hanya untuk memenuhi syarat formalitas, misalnya menjadi dosen. Belakangan ini banyak yang hanya menulis dan berkarya untuk memenuhi tuntutan akademik dan jabatan, misalnnya kerja karya masuk scopus sementara yang lain-lain tidak jadi perhatian.
ADVERTISEMENT
“Jangan sampai di scopus, tetapi lakukan hal-hal besar lainnya, kejar bagaimana karya bisa bermanfaat untuk banyak orang. Saya tidak puas kalau hanya scopu, tetapi kalau buku saya dibaca orang banyak, wah itu puas sekali rasanya,” ungkapnya.
Mengutip pendapat beberapa filosof, ia menyatakan bahwa harusnya dalam hidup berpegang pada prinsip, saya ada karena berkarya, dosen baiknya juga begitu. “Akan eman ya, kalau hanya mengajar dan kejar riset untuk syarat kepangkatan, sama juga seperti guru-guru, ngajar saja itu kan eman banget tanpa menulis,” tandasnya.
“Hidup itu harus punya arti, tidak hanya untuk keluarga terdekat, tetapi juga untuk masyarakat pada umumnya. Apa yang bisa kita berikan? Tentu lewat keahlian dan karya yang dihadirkan,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut digagas Guru Besar Ilmu Sastra UNESA Prof. H. Setya Yuwana Sudikan, M.A. Adapun narasumber hadir yaitu; Prof. Dr. Tadjur Ridjal, M.Pd., Dr. Bambang Sadana, Dr. Fauzan, M.Pd., Prof. Dr. Wahyudi Siswanto, dan Eka Budianta. Para narasumber memberikan testimoni terkait proses kreatif hingga gambaran keseluruhan buku.
Adapun 10 di antara 41 karya yang diluncurkan tersebut yaitu; Etnosains Nusantara ; Kenangan Murid Kuktural Budi Darma ; Budi Darma: Sosok, Pemikiran, dan Karyanya ; Sosiopragmatik Teori dan Penerapannya ; Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Online pada Masa Pandemik Covid-19 ; Rencana Strategis Pengembangan Kewirausahaan ; Era Kritisisme Telah Berakhir ; Kitab Kehidupan ; Kekerasan Terhadap Perempuan dalam Fiksi Jawa Modern ; Kreativitas Dasar Tari.
ADVERTISEMENT