Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Regantris Hotel Gandeng Pelaku UMKM untuk Bangkit Bersama usai Pandemi
21 Juni 2022 8:24 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Seiring turunnya angka kasus COVID-19 di Indonesia, industri perhotelan pun turut kembali bangkit. Salah satunya yakni Regantris Hotel Surabaya dan Hotel Royal Regantris Cendana Surabaya.
ADVERTISEMENT
Rudi Hermawan, Chief Operator Officer (COO) Regantris by Royal Singosari mengatakan, di momen kebangkitan ini, pihaknya menggandeng para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di sekitar daerah Tegalsari untuk sama-sama bangkit.
"Dua tahun terakhir merupakan tahun yang berat bagi kami, karena kami sempat close dua hotel di Surabaya selama tiga bulan. Seiring berjalannya waktu, pandemi mulai berkurang dan kami coba bangkit kembali. Di momen kebangkitan ini kami tidak ingin bangkit sendiri, kami ingin bangkit bersama dengan yang lain. Salah satunya dengan menggandeng para pelaku UMKM," ucap Rudi ketika ditemui Basra, Selasa (21/6).
Rudi menjelaskan, jika saat ini pihaknya telah menggandeng salah satu penjual lontong kikil terkenal di sekitar Embong Kedondong Surabaya.
ADVERTISEMENT
Bahkan pihaknya juga menjajakan aneka produk UMKM warga Tegalsari di lobby hotel, agar bisa dilirik oleh tamu hotel yang datang.
"Kalau ke hotel, para tamu ini kan biasanya akan mencari kuliner khas lokal. Untuk menu lontong kikil di Regantris Hotel kita enggak masak tapi kita beli di penjual kikil terkenal di Surabaya yang ada di Embong Kedondong. Dan itu kita jadikan menu favorit, kalau habis kita enggak bisa bikin karena kita beli. Itu adalah hal yang seharusnya diakomodasi oleh teman-teman usaha untuk mengangkat UMKM di sekitar sini," jelasnya.
Rudi menuturkan, dipilihnya para pelaku UMKM di daerah sekitar hotel bukan tanpa sebab. Karena selama pandemi, para pelaku UMKM ini juga mengalami hal serupa, yakni sepi pembeli.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan ini menjadi salah satu langkah untuk membangkitkan kembali industri perhotelan dan UMKM yang sempat surut akibat pandemi," tukasnya.
Sementara itu, Camat Tegalsari Buyung Hidayat Rahman mengatakan, jika kerja sama yang dilakukan pihak hotel dan para pelaku UMKM ini sangat membantu warganya.
Selain bisa memasarkan produknya, para warga juga mendapatkan edukasi terkait cara mengembangkan produk, hingga membuat packaging untuk menarik pembeli.
"Jadi UMKM kami juga semakin melek dengan tuntutan pasar, sehingga kita bisa mengembangkan juga. Jadi jangan sampai warga ini cuma jadi penonton saja. Ini akan kami jadi role model ke depannya," kata Buyung.
Selain UMKM, Buyung juga berharap ke depan akan ada grand design terkait pengembangan wisata di pusat kota.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, jika Kawasan Tegalsari merupakan kawasan penting dalam pertempuran 10 November di surabaya.
"Apalagi kawasan Pregolan ini merupakan kawasan penting. Di sekitar sini juga ada Radio Bekupon, lalu ada bungker di belakang polsek, dan ada kantornya Pak Sungkono (Mayjen Sungkono) juga," jelasnya.
Dengan berkembangnya tempat wisata di pusat kota tersebut, diharapkan dapat menarik para tamu hotel untuk berkunjung dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
"Ini menjadi bukti bahwa Surabaya memang layak dijadikan Kota Pahlawan. Dengan semangat itu kita bisa bangkit bersama. Kalau dulu lawan penjajah, sekarang yang kita lawan adalah kemiskinan.
Harapan kami pada saat nantinya sudah disentuh dengan pihak hotel, ini bisa menjadi satu pionir yang bisa berkembang dan menjadi mentor untuk yang lainnya," tutupnya.
ADVERTISEMENT