Konten Media Partner

Rek Ayo Rek Mlaku Mlaku Nang Tunjungan Romansa

22 November 2021 11:12 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tunjungan Romansa, wajah baru kawasan Jalan Tunjungan di Surabaya saat malam hari. Foto-foto: Humas Pemkot Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Tunjungan Romansa, wajah baru kawasan Jalan Tunjungan di Surabaya saat malam hari. Foto-foto: Humas Pemkot Surabaya
ADVERTISEMENT
Rek ayo rek mlaku mlaku nang Tunjungan
Rek ayo rek rame rame bebarengan
ADVERTISEMENT
Cak ayo cak sopo gelem melu aku
Cak ayo cak dolek kenalan cah ayu
Kutipan lagu Rek Ayo Rek tersebut begitu melegenda bagi warga Surabaya. Lagu tersebut seolah pas sebagai gambaran untuk mengajak warga Kota Pahlawan berkunjung ke kawasan Jalan Tunjungan yang kini telah memiliki wajah baru, Tunjungan Romansa.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) mengoptimalkan kawasan Jalan Tunjungan menjadi destinasi wisata. Kawasan bersejarah yang menjadi saksi bisu pertempuran Surabaya itu, secara resmi dilaunching pada Minggu (21/11) malam.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku bersyukur, kawasan Jalan Tunjungan telah menjadi 'Tunjungan Romansa'. Setiap malam di kawasan ini akan ada suguhan kuliner dari para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Surabaya lengkap dengan tampilan hiburan seni dan budaya.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, (Jalan) Tunjungan itu akan menjadi Tunjungan Romansa. Jadi setiap malam akan ada tampilan seni, kita bisa menikmati suasana Tunjungan Romansa," kata Eri, Senin (22/11).
Pihaknya pun menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah mensupport pemkot menghidupkan kembali kawasan Jalan Tunjungan. Tentunya hal ini tak lepas dari peran serta dukungan Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya yang selalu bahu membahu sehingga membuat PPKM di Surabaya berada di Level 1.
"Saya juga bangga betul, saya berterima kasih dengan Forkopimda Kota Surabaya semuanya. Pak Danrem, Pak Kapolrestabes, Pak Kapolres Tanjung Perak, Pak Kajari Surabaya, Pak Kajari Tanjung Perak, semuanya bahu membahu Surabaya sudah level 1," katanya.
Oleh sebab itu, Eri berpesan kepada masyarakat agar dapat bersama-sama menjaga protokol kesehatan ketika Tunjungan Romansa mulai dibuka. Sebab, ketika kawasan heritage ini mulai dibuka, ia meyakini, ke depan akan semakin banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Surabaya.
ADVERTISEMENT
"Saya titip betul ketika Tunjungan ini dibuka menjadi Tunjungan Romansa, maka orang Surabaya atau orang luar Surabaya, bahkan Internasional (datang)," ujarnya.
Menurutnya, sejak zaman dahulu, kawasan Jalan Tunjungan ini memiliki banyak historis sejarah. Bahkan, kawasan ini sangat erat kaitannya dengan Kemerdekaan Indonesia. Sehingga sangat cocok apabila kawasan tersebut dijadikan destinasi wisata Tunjungan Romansa.
"Jadi, ayo sekarang diramekno (diramaikan) Jalan Tunjungan, diorepno (dihidupkan). Setiap malam, kita punya ciri khas Surabaya yang akan selalu diingat sepanjang masa kapan pun. Ada seni yang tampil, ada UMKM, dan bergantian juga yang tampil di sini," ungkap dia.
Tak hanya sekadar suguhan kuliner UMKM dan pertunjukan kesenian di Tunjungan Romansa. Namun, di kawasan tersebut, pemkot juga mengkolaborasikan dengan 12 objek wisata heritage yang telah ditetapkan menjadi cagar budaya.
ADVERTISEMENT
"Jadi di sini ada wisatanya. Wisata heritage-nya, setelah itu ada makanannya, UMKMnya ada, tampilan seninya juga ada. Inilah kolaborasi yang hebat ada di Jalan Tunjungan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto menyampaikan, bahwa Jalan Tunjungan banyak memiliki destinasi wisata yang dapat ditawarkan. Bahkan menurutnya, Jalan Tunjungan juga memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur dan khususnya Surabaya.
"Kami juga melihat kawasan Tunjungan ini adalah kawasan ekonomi. Memang kita mengharapkan ikon Tunjungan ini menjadi destinasi wisata seni dan budaya heritage dan juga kawasan ekonomi yang mendukung sekali untuk ekonomi UMKM," kata Budi.
Maka dari itu, pihaknya pun bersinergi dengan Pemkot Surabaya untuk mengoptimalkan kawasan tunjungan ini menjadi Tunjungan Romansa. Dukungan yang diberikan Bank Indonesia pun diimplementasikan dengan membangun gerai UMKM hingga infrastruktur pendukung untuk destinasi wisata.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat di sini. Insya Allah kami beserta Pak Wali Kota terus mendukung, berkolaborasi untuk memajukan kawasan Jalan Tunjungan ini," terangnya.
Adapun Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menambahkan, bahwa Tunjungan Romansa ini menyuguhkan perpaduan konsep lifestyle, modern dan heritage. Karena merupakan kawasan jasa perdagangan, maka di awal soft opening ini pihaknya ingin menghidupkan kembali lokasi tersebut.
"Kita lebih ingin mengoptimalkan ini hidup. Artinya, menghidupkan mereka (pelaku usaha) yang belum buka yang belum beroperasional. Nah, UMKM-nya ini adalah sebagai penyeimbang, sementara belum buka kita bisa tempatkan UMKM ada di situ," kata Antiek.
Antiek juga menyebut, bahwa para pelaku UMKM ini mendapatkan bantuan berupa booth atau rombong dari Bank Indonesia (BI). Namun, boot atau stand yang berjejer di Jalan Tunjungan ini memang disiapkan khusus untuk jenis UMKM kuliner berupa makan dan minuman.
ADVERTISEMENT
"Yang diberikan bantuan dari BI itu ada sekitar 25 booth atau rombong. Jadi untuk (UMKM) makanan dan minuman karena yang di sini memang untuk kuliner. Sedangkan (UMKM) pernak-pernik (aksesoris) sudah ada di Siola," katanya.
Nantinya, wisata Tunjungan Romansa akan dibuka setiap saat sehingga tidak harus menunggu malam. Para pelaku UMKM dapat mulai menggelar usahanya sejak pagi atau sore hari. Sedangkan untuk pertunjukan kesenian, akan mulai disuguhkan saat malam.
"Jadi buka stand (UMKM) ada yang dari pagi, ada yang mulai sore. Tidak harus menunggu malam, karena kita kan konsepnya jalan tidak ditutup. Jadi dia (warga) jalan terus mereka bisa menempatkan (kendaraan) di tempat-tempat yang sudah kita siapkan," pungkasnya.