Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Rela Tempuh 3 Jam Perjalanan Tiap Hari Untuk Kuliah, Perawat Ini Raih Cumlaude
10 Mei 2024 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Rining Sulistya Rahayu, seorang perawat dari Bojonegoro, Jawa Timur, bisa disebut sebagai sosok yang ulet dalam meraih cita-citanya. Meski harus menempuh perjalanan 3 jam setiap hari untuk kuliah di Surabaya, Rining mampu menyelesaikan pendidikan S2 dengan cumlaude. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00 diraih Rining setelah menyelesaikan pendidikan S2 bidang keperawatan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).
ADVERTISEMENT
Rining memulai perjalanan pendidikannya dengan visi ingin mengangkat standar kualitas pelayanan keperawatan di daerah asalnya, Kabupaten Bojonegoro, yang sering kali terabaikan.
"Perawat butuh lebih dari sekadar keahlian praktis. Mereka juga harus memiliki pemahaman yang mendalam akan ilmu keperawatan dan mampu menerapkannya secara ilmiah," tutur Rining, disela kelulusannya belum lama ini.
Perjalanan Rining tidaklah mudah. Tinggal di Bojonegoro sementara kuliah di Surabaya menjadi salah satu tantangan terbesarnya. Namun, dengan dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekatnya, Rining berhasil mengatasi hambatan tersebut.
"Saya percaya bahwa dengan kemauan dan tekad yang kuat, tidak ada yang tidak mungkin," tegas perawat yang bertugas di RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoeseomo Bojonegoro ini.
Melalui pendidikan S2 di Unusa, Rining mengaku tidak hanya mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam dalam bidang keperawatan, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam praktik. Ia aktif terlibat dalam penelitian dan proyek-proyek ilmiah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di lapangan.
ADVERTISEMENT
Rining pun berpesan kepada rekan sejawatnya akan pentingnya pendidikan lanjutan dalam bidang keperawatan.
"Jangan pernah merasa puas dengan apa yang kita ketahui saat ini. Teruslah belajar dan berkembang, karena hanya dengan begitu kita bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," ujar perempuan kelahiran Bojonegoro, 3 Maret 1981 ini.
Dengan prestasinya, kini Rining bukan hanya bisa menjadi contoh bagi sesama perawat, tetapi juga masyarakat luas. Dedikasinya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerahnya telah menciptakan dampak positif yang akan terus dirasakan oleh banyak orang dalam rentang waktu panjang.