Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Remaja Sekarang Lebih Terpancing Keroyokan, Psikolog Ungkap Hal Ini
3 Februari 2025 6:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Video viral yang beredar di media sosial baru-baru ini memperlihatkan aksi tidak terpuji yang dilakukan oleh tiga siswa berseragam SMA terhadap seorang guru laki-laki di dalam kelas.
ADVERTISEMENT
Dalam video berdurasi sekitar 14 detik itu, terlihat aksi pengeroyokan yang dilakukan tiga siswa SMA terhadap seorang guru di dalam kelas. Hingga kini belum diketahui pasti lokasi terjadinya peristiwa tersebut.
Selain menuai ragam komentar dan kecaman dari warganet, peristiwa pengeroyokan ini juga mengundang perhatian Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Marini, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
Menurutnya, perubahan sosial, pendidikan, dan budaya masyarakat saat ini telah mempengaruhi cara anak-anak berinteraksi dan berkomunikasi. Sehingga, mereka cenderung lebih berani untuk mengekspresikan diri dan mengungkapkan pendapat.
"Masyarakat modern yang merasa zaman sudah modern lebih memilih individualistik atau berkelompok dengan golongan setipe. Hal ini menekan sifat empati mereka," kata Marini, dalam keterangannya, seperti dikutip Basra, Senin (3/2).
ADVERTISEMENT
Marini juga menambahkan bahwa kebebasan dalam bertindak dan bersuara semakin menjadi keinginan utama anak-anak di era modern ini. Mereka lebih memilih untuk tidak dibatasi oleh norma-norma atau aturan yang ada.
"Mereka menyukai kebebasan. Kebebasan bertindak dan bersuara. Tidak suka diatur dengan norma dan aturan masyarakat luas yang berlaku," ujarnya.
Salah satu faktor yang turut berperan dalam perubahan ini adalah media sosial. Menurut Marini, media sosial yang terbuka, mudah diakses tanpa filter, berpotensi mengubah pola pikir dan cara berkomunikasi anak-anak.
"Peran media sosial juga turut berpengaruh. Media sosial yang terbuka, mudah di akses tanpa filter, akan mempengaruhi sudut pandang mereka terhadap pola pikir dan cara berkomunikasi," ungkapnya.
Untuk itu, Marini menekankan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak. "Perlu adanya kerja sama dari semua pihak untuk melakukan edukasi terhadap dampak sosial, budaya dan media sosial. Sehingga hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Perubahan dalam pola komunikasi dan interaksi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pendidikan dan perkembangan anak di era digital. Sehingga, penting bagi semua pihak untuk saling mendukung dalam menciptakan lingkungan yang lebih positif bagi anak-anak.