Konten Media Partner

Riset: 60 Persen Perempuan di Indonesia Mengalami Penuaan Dini

29 Desember 2024 8:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penuaan dini.  Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penuaan dini. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Penelitian menunjukkan bahwa 60% perempuan di Indonesia memiliki usia kulit lebih tua dibandingkan usia biologis mereka. Selain dari paparan polusi, sinar UV, stres, dan konsumsi gula, kekurangan kolagen menjadi penyebab utama yang menyebabkan kulit kehilangan elastisitas dan mempercepat proses penuaan. Masalahnya, setelah usia 25 tahun, produksi alami kolagen dalam tubuh mengalami penurunan sekitar 1-1,5% setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Tak ayal, 60% perempuan di Indonesia mengalami usia kulit yang di atas usia biologisnya, yang biasanya dikenal sebagai penuaan dini.
“Pengurangan kolagen secara alami pada tubuh terus akan terjadi. Dan bila terus diakumulasi, pada usia 50 tahun, jumlah kolagen bisa berkurang hingga 25%," ungkap Ahli dermatologi, dr. Widjaya Chandra, Sp.DVE, belum lama ini.
Kolagen adalah protein utama yang membentuk 75% struktur kulit manusia, 30% dari total protein tubuh, dan bahkan 80% dari struktur organik tulang.
“Kolagen itu seperti ‘lem’ tubuh yang menjaga struktur kulit, tulang, otot, dan sendi. Penurunan kolagen ini menyebabkan kulit kehilangan kelembapan dan elastisitas, sehingga tampak lebih tua dengan tanda-tanda seperti kerutan, kekeringan, kusam, hingga penyembuhan luka yang lebih lama dan meninggalkan bekas,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain terhadap kulit, dampak dari kekurangan kolagen ini meluas ke sendi dan otot, yang mengakibatkan kekakuan, dan nyeri, serta masalah pada saluran cerna dan pembuluh darah seperti hipertensi.
“Secara psikologis, kondisi ini sering kali membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri,” tambah dr. Wijaya.
Kebutuhan kolagen dapat dipenuhi dengan mengombinasikan konsumsi kolagen dari bahan makanan, olahraga dan melindungi kulit dari sinar UV berlebih.
“Sebenarnya banyak bahan makanan yang merupakan sumber asam amino pembentuk kolagen, seperti misalnya daging, ikan, susu, telur, jamur, asparagus, kacang-kacangan, gandum. Namun, gaya hidup modern masa kini yang serba cepat dan praktis, biasanya menjadi kendala terpenuhinya kebutuhan kolagen,” jelasnya lagi.
Untuk mengatasi hal tersebut, dr. Widjaya juga menegaskan, “Oleh karenanya dibutuhkan asupan kolagen tambahan seperti misalnya dengan mengkonsumsi susu steril dengan kolagen secara rutin untuk membantu mengembalikan kelembapan kulit, kulit tetap kenyal, dan tampak lebih muda. Dengan kualitas dan kuantitas kolagen yang baik, bahkan perubahannya bisa jadi terlihat hanya dalam beberapa minggu."
ADVERTISEMENT