Suka Duka Merawat Orang yang Alami Gangguan Jiwa

Konten Media Partner
16 Oktober 2019 14:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana perawatan pasien ODGJ di RSJ Menur Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Suasana perawatan pasien ODGJ di RSJ Menur Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Selama 30 tahun menjadi perawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) pasti banyak cerita yang bisa dibagi. Begitu juga dengan Rochani, perawat ODGJ yang sehari-hari bertugas di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya.
ADVERTISEMENT
Rochani mengaku, di awal-awal pengabdiannya menjadi perawat ODGJ dia pernah 'dimandikan' sang pasien.
"Tadinya saya yang akan memandikannya, lha kok malah saya yang dimandikan. Takutnya bukan main saya waktu itu sampai menjerit minta tolong," kata Rochani membuka cerita pada Basra, Rabu (16/10).
Pasien yang berani mengguyur Rochani adalah pria berkebangsaan Australia yang mengalami gangguan jiwa karena masalah rumah tangga. Meski pernah mendapat pengalaman yang mengejutkan, tapi ternyata setelah kejadian tersebut pasien itu jadi sangat baik kepadanya.
“Di awal-awal memang agak susah dia berinteraksi dengan saya, bahkan ngomong pun hanya mau lewat tulisan. Tapi saya terus bersabar merawat dia, telaten, lama kelamaan saya bisa dekat dengan dia. Saya malah sering ditraktir, dikasih uang pula. Bahkan saat saya harus ke Lawang untuk menempuh pendidikan perawat jiwa, dia ngasih saya uang saku," kenang Rochani.
Rochani.
Pasien itu pun sudah sejak lama kembali ke negara asalnya di Australia.
ADVERTISEMENT
Rochani merupakan lulusan sekolah perawat RSUD Dr Soetomo Surabaya. Sebelum bergabung di RSJ Menur pada 1989, Rochani tak punya ilmu khusus tentang merawat orang dengan gangguan jiwa.
"Baru lulus sekolah perawat dan langsung ditempatkan di sini (RSJ Menur, red) tanpa background khusus perawat pasien jiwa, tentu bisa dibayangkan bagaimana beratnya saya menjalani pekerjaan ini di awalnya," kisah perempuan yang kini ditempatkan sebagai Kepala Ruangan Wijaya Kusuma RSJ Menur.
Ruang Wijaya Kusuma merupakan ruang isolasi bagi pasien ODGJ yang pertama kali dirawat di RSJ Menur. Jika kondisinya sudah stabil, maka pasien tersebut dapat menjalani perawatan di ruang rawat inap biasa.
Kunci dari perawatan ODGJ adalah sabar dan telaten. "ODGJ yang sudah sembuh dan kembali ke keluarga sering kali kambuh karena keluarga kerap tidak mendukung, terkadang mereka diperlakukan tidak semestinya oleh keluarga. Ini yang seharusnya tidak boleh dilakukan agar mereka tidak kambuh lagi," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Meski dirasakan cukup berat saat awal menjalani profesinya sebagai perawat ODGJ, namun seiring berjalannya waktu Rohani bisa berdamai dengan pekerjaannya. Bahkan kini Rochani telah menganggap para pasien ODGJ sebagai keluarga sendiri.
"Setiap hari saya berinteraksi dengan mereka, saya tahu bagaimana mereka, lambat laun mereka sudah seperti keluarga bagi saya. Bahkan saya sering sedih saat tahu ada pasien diperlakukan tidak pantas oleh keluarga ataupun masyarakat diluar sana," ujarnya.
Rochani pun berpesan kepada keluarga pasien ODGJ khususnya, dan masyarakat pada umumnya untuk tidak memandang sebelah mata para pasien ODGJ. "Perlakukanlah mereka secara manusiawi karena mereka berhak untuk itu," tegasnya.
(Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)