RSUD Dr. Soetomo Punya IGD Penyakit Menular yang Pertama di Indonesia

Konten Media Partner
7 Desember 2020 8:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang meresmikan IGD Penyakit Menular di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang meresmikan IGD Penyakit Menular di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
ADVERTISEMENT
Jawa Timur akhirnya memiliki Instalasi Gawat Darurat (IGD) Khusus Penyakit Menular. Berlokasi di lingkungan RSUD Dr. Soetomo Surabaya, IGD ini
ADVERTISEMENT
Seolah gayung bersambut, Pemprov Jawa Timur juga baru meresmikan Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus penyakit menular. Peresmian ini dilakukan pada Minggu (6/12) di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Peresmian IGD penyakit menular di RSUD Dr. Soetomo ini merupakan bagian dari hospital disaster plan tahap ketiga, yakni pengembangan IGD khusus COVID-19.
Hospital Disaster Plan yang disiapkan RSUD Dr. Soetomo ini untuk memberikan penanganan sebaik mungkin apabila terjadi lonjakan pasien, yakni melalui optimalisasi penanganan pasien dan juga pengorganisasian secara profesional. Dan merupakan IGD penyakit menular pertama di Indonesia.
Nantinya, pasien yang masuk ke RSUD Dr. Soetomo akan dilakukan screening atau investigasi melalui scoring system. Scoring penapisan secara cepat melalui informasi dan data obyektif ini dilakukan untuk ketepatan diagnosa secara cepat dalam upaya keselamatan pasien, petugas, dan lingkungan rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Kriteria scoring penapisan pasien terduga COVID-19 terbagi tiga yakni skor 1-4 (resiko rendah), score 5-19 (resiko sedang), serta score lebih dari 20 (risiko tinggi). Pasien dengan skor kurang dari 4 akan ditindaklanjuti di ruang khusus non menular. Sedangkan pasien dengan skor lebih dari 4 akan ditindaklanjuti ke ruangan khusus menular.
“Sistem scoring ini akan memudahkan siapapun yang menggunakan terutama kepada seluruh staf di rumah sakit. Ini menjadi bagian yang penting sehingga dari skor yang ada mereka sudah bisa mengambil keputusan pasien ini dibawa ke bagian apa, ruang apa, dan seterusnya. Termasuk memudahkan rumah sakit menjawab pertanyaan dari pasien dan keluarganya misalnya kenapa mereka dibawa ke ruangan ini dan seterusnya,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang meresmikan IGD tersebut.
Dengan adanya layanan ini, kata Khofifah, menjadi bagian dari upaya terintegrasi dalam meningkatkan layanan RSUD Dr. Soetomo kepada pasien. Apalagi, hari-hari ini perlindungan konsumen mendapatkan ruang yang makin luas.
ADVERTISEMENT
Sementara Dirut RSUD Dr. Soetomo Joni Wahyuadi menjelaskan sarana yang terdapat di IGD menular adalah sebagai berikut; tempat tidur penapisan sebanyak 4 bed, tempat tidur ICU / ruang resusitasi menular sebanyak 15 bed, tempat tidur high care IGD penyakit menular sebanyak 21 bed, buffer atau penyangga untuk penyakit menular sebanyak 21 bed, ruang tindakan untuk pasien COVID-19 yang sedang hamil sebanyak 6 bed. Total IGD penyakit menular total 66 bed.
Sementara saat ini RSUD dr Soetomo telah melayani pasien COVID-19 melalui 163 bed dan yang sedang proses penyelesaian VIP sebanyak 6 bed.
Meskipun ada penambahan ruang layanan pasien COVID-19 , Gubernur Khofifah tetap berpesan agar semua pihak tetap waspada dan patuh protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT